Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Kehutanan menyatakan jasa lingkungan telah menjadi
daya saing pariwisata Indonesia di tingkat dunia.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Jakarta, Senin mengatakan, seperti dilansir The Travel and Tourisme Competitivenes Index dalam Forum Ekonomi Dunia 2013 jasa lingkungan hutan telah menempatkan daya saing pariwisata Indonesia naik dari peringkat 74 pada 2012 menjadi peringkat 70 pada tahun lalu.
"Keindahan alam, kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya hutan dan kekayaan budaya masyarakat adat telah menempatkan Indonesia menjadi negara tujuan wisata mancanegara yang paling menarik di dunia," katanya pada penandatanganan kerja sama (MoU) antara Menteri Kehutanan dengan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP).
Menurut dia, nilai hutan yang "intangible" seperti jasa keindahan alam dan keanekaragaman hayati (biodiversity) saat ini menjadi prioritas penghasil devisa melalui pariwisata alam.
Tutupan vegetasi hutan yang baik dapat memberikan peningkatan pada pendapatan devisa negara, tambahnya, oleh karena itu upaya menjaga dan merehabilitasi hutan menjadi hal yang penting agar keberadaan hutan dan lingkungan tetap terpelihara kelestariaannya.
Oleh karena itu, Zulkifli menyatakan, upaya kaum perempuan untuk turut menanam dan memelihara pohon melalui GPTP merupakan sebuah gerakan yang baik.
Pada kesempatan tersebut Menteri Kehutanan meminta agar Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara tidak hanya terhenti di tingkat pusat namun bisa menyebar hingga ke provinsi, kabupaten bahkan di tingkat desa.
Menhut menegaskan, pihaknya akan membantu GPTP dalam upaya penanaman pohon dengan pemberian bibit tanaman melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang dikembangkan Kementerian Kehutanan.
Sementara itu menyinggung realisasi penanaman pohon melalui "Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon", menurut dia, pada 2010 mencapai 1,3 miliar pohon, kemudian pada 2011 sebanyak 1,5 miliar pohon.
Sedangkan pada 2012 meningkat menjadi 1,6 miliar pohon dan 2013 sebanyak 1,8 miliar pohon, sementara untuk 2014 ditargetkan tertanam 2 miliar pohon. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, di Jakarta, Senin mengatakan, seperti dilansir The Travel and Tourisme Competitivenes Index dalam Forum Ekonomi Dunia 2013 jasa lingkungan hutan telah menempatkan daya saing pariwisata Indonesia naik dari peringkat 74 pada 2012 menjadi peringkat 70 pada tahun lalu.
"Keindahan alam, kekayaan keanekaragaman hayati dan sumber daya hutan dan kekayaan budaya masyarakat adat telah menempatkan Indonesia menjadi negara tujuan wisata mancanegara yang paling menarik di dunia," katanya pada penandatanganan kerja sama (MoU) antara Menteri Kehutanan dengan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara (GPTP).
Menurut dia, nilai hutan yang "intangible" seperti jasa keindahan alam dan keanekaragaman hayati (biodiversity) saat ini menjadi prioritas penghasil devisa melalui pariwisata alam.
Tutupan vegetasi hutan yang baik dapat memberikan peningkatan pada pendapatan devisa negara, tambahnya, oleh karena itu upaya menjaga dan merehabilitasi hutan menjadi hal yang penting agar keberadaan hutan dan lingkungan tetap terpelihara kelestariaannya.
Oleh karena itu, Zulkifli menyatakan, upaya kaum perempuan untuk turut menanam dan memelihara pohon melalui GPTP merupakan sebuah gerakan yang baik.
Pada kesempatan tersebut Menteri Kehutanan meminta agar Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara tidak hanya terhenti di tingkat pusat namun bisa menyebar hingga ke provinsi, kabupaten bahkan di tingkat desa.
Menhut menegaskan, pihaknya akan membantu GPTP dalam upaya penanaman pohon dengan pemberian bibit tanaman melalui Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang dikembangkan Kementerian Kehutanan.
Sementara itu menyinggung realisasi penanaman pohon melalui "Gerakan Penanaman Satu Milyar Pohon", menurut dia, pada 2010 mencapai 1,3 miliar pohon, kemudian pada 2011 sebanyak 1,5 miliar pohon.
Sedangkan pada 2012 meningkat menjadi 1,6 miliar pohon dan 2013 sebanyak 1,8 miliar pohon, sementara untuk 2014 ditargetkan tertanam 2 miliar pohon. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014