Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Provinsi Bali melancarkan protes atas proses tender proyek di sejumlah satuan kerja perangkat daerah di Pemerintah Kota Denpasar.
"Kami protes banyaknya persyaratan tender yang mengada-ada dan menyimpang dari aturan yang ada. Persyaratan tersebut mengakibatkan banyak proyek di Pemkot Denpasar yang gagal tender," kata Wakil Ketua Aspekindo Bali Made Sumberjaya di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, persyaratan cukup rumit dan tak masuk akal itu menyebabkan adanya pembatasan kontraktor kecil. Salah satu contoh adanya persyaratan membatasi kontraktor kecil hanya mendapatkan satu paket pekerjaan.
"Itu terlalu mengada-ada. Belum lagi kontraktor kecil juga disyaratkan agar dalam setiap paket pekerjaan yang akan diikuti maka personelnya harus berbeda-beda. Ini sama saja membunuh kami kontraktor kecil," ujarnya.
Berbagai persyaratan tender tersebut, lanjut Sumberjaya, terlalu berlebihan mengingat pekerjaan yang ditenderkan justru bukan pekerjaan khusus.
"Katanya pemerintah berkomitmen melindungi pengusaha kecil. Tetapi hal-hal seperti ini malah dibiarkan," kata Sumberjaya mengkritik. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami protes banyaknya persyaratan tender yang mengada-ada dan menyimpang dari aturan yang ada. Persyaratan tersebut mengakibatkan banyak proyek di Pemkot Denpasar yang gagal tender," kata Wakil Ketua Aspekindo Bali Made Sumberjaya di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, persyaratan cukup rumit dan tak masuk akal itu menyebabkan adanya pembatasan kontraktor kecil. Salah satu contoh adanya persyaratan membatasi kontraktor kecil hanya mendapatkan satu paket pekerjaan.
"Itu terlalu mengada-ada. Belum lagi kontraktor kecil juga disyaratkan agar dalam setiap paket pekerjaan yang akan diikuti maka personelnya harus berbeda-beda. Ini sama saja membunuh kami kontraktor kecil," ujarnya.
Berbagai persyaratan tender tersebut, lanjut Sumberjaya, terlalu berlebihan mengingat pekerjaan yang ditenderkan justru bukan pekerjaan khusus.
"Katanya pemerintah berkomitmen melindungi pengusaha kecil. Tetapi hal-hal seperti ini malah dibiarkan," kata Sumberjaya mengkritik. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014