Denpasar (Antara Bali) - Isu kerusakan lingkungan di Pulau Dewata bakal menjadi agenda pembahasan dalam musyawarah daerah (Musda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali yang akan digelar mulai 17 hingga 18 Juli.

"Salah satu yang menjadi perhatian serius lembaga di Komisi Lingkungan Hidup MUI Bali menyangkut isu lingkungan hidup, dimana kondisinya saat ini sangat mengkhawatirkan dan perlu mendapat perhatian serius semau pihak," kata HM Taufik As'ad, ketua panitia pengarah Musda Bali 1X dalam jumpa pers di Denpasar, Kamis.

Dikatakan As'ad, berdasar kajian komisi LH MUI Bali diketahui bahwa telah terjadi kerusakan cukup parah ditandai abrasi pantai, terkikisnya sumber mata air kerusakan hutan pencemaran dan lainnya.

Sekretaris Umum MUI Bali Sigit Sunaryadi menyampaikan bahwa untuk penanganan kerusakan itu diperlukan kerja sama diantara lembaga dan pihak terkait. MUI selama ini cukup mendukung dan memiliki komitmen terhadap upaya pelestarian dan penyelamatan lingkungan dari kerusakan.

Ia mencontohkan kerusakan alam yang terjadi di wilayah Selatan Bali, jika dibiarkan dalam jangka 20 hingga 30 tahun lagi bakal berdampak buruk dan membahayakan kelangsungan hidup generasi di masa mendatang.

"Beberapa program kegiatan untuk menyelamatkan kerusakan lingkungan telah dilakukan, seperti menjaga pohon-pohon penting, seperti kopi yang sangat berperan penting dalam menyediakan cadangan air," katanya.

Demikian pula sosialisasi tentang pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan seperti menekan dan pengendalian penggunaan pestisida serta memelihara terumbu karang di laut.

"MUI sangat berkomitmen dalam menjaga lingkungan hidup dan dalam musda nanti isu lingkungan ini menjadi perhatian serius guna mencari masukan dan solusi yang tepat dan strategis untuk penyelamatan Pulau Bali dari berbagai kerusakan," katanya.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua MUI Bali H Hasan Ali itu, panitia menyebutkan sejumlah agenda musda yang akan dihadiri para utusan dari ormas Islam dan lembaga lembaga dakwah serta seluruh pengurus MUI tingkat Kabupaten dan Kota di Bali.

Ketua Pelaksana Musda MUI IX, Ismoyo Sumarlan menyatakan, dalam menjalankan roda organisasi masih banyak program atau kegiatan yang belum terealisasikan sesuai harapan umat. Di usinya yang ke-35 tahun itu, sambung dia, MUI Bali telah mengalami delapan kali musda dan delapan kali pergantian susunan dewan pimpinan (DP).

Musda kali ni, lanjut dia, akan mengambil tema "Meneguhkan penghidmatan MUI untuk peningkatam kualitas bangsa dalam pelbagai segi pembangunan politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, masalah korupsi hingga persoalan sosial dan kemanusiaan".

Musda MUI Bali yang bakal dihadiri 100 peseta itu, membahas tiga agenda pokok, yakni pertama laporan pertanggungjawaban kegiatan MUI Bali selama 2005-2010, rancangan program kerja lima tahun mendatang dan penyusunan dewan pimpinan MUO Bali periode 2010-2015.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010