Denpasar (Antara Bali) - Pengamat Pariwisata Bali Ida Bagus Surakusuma mengingatkan komponen pariwisata, khususnya biro perjalanan wisata (BPW) di Pulau Dewata lebih berorientasi menggarap wisatawan yang bermutu yakni "berkantong tebal" untuk menikmati liburan ke daerah ini.
"Hal itu penting, agar peningkatan kunjungan wisman ke Bali mampu memberikan dampak terhadap perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat," kata Ida Bagus Surakusuma yang juga Direktur PT Pacific World Nusantara di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya sejak lama telah menerapkan hal itu, termasuk menggarap wisatawan dalam liburannya ke Bali, selain menikmati keindahan panorama alam Pulau Dewata sekaligus juga menggelar pertemuan maupun seminar.
Hal itu akan mampu memberikan nilai lebih dibanding hanya menangani grup wisatawan yang hanya sekadar berliburan.
Surakusuma yang akrab disapa Ida Bagus Lolec yang sudah 35 tahun bergerak dalam bidang pariwisata mengaku, pihaknya kini menangani tiga grup wisatawan yang beranggotakan sekitar 700 orang.
Ketiga grup itu terdiri atas berasal dari Amerika Serikat yang beranggotakan sekitar 100 orang, Asia Pasifik 400 orang dan Inggris 200 orang.
"Wisman yang datang bersama anggota keluarganya itu berada di Bali rata-rata selama lima hari," ujar Ida Bagus Surakusuma.
Bali selama triwulan I-2004 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 835.099 orang meningkat 14,87 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 727.013 orang.
Peningkatan yang sifnifikan itu sebagai salah satu dampak positif dari suksesnya pelaksanaan berbagai pertemuan para pemimpin dunia yang pernah berlangsung di Bali selama tahun 2013.
Pengamat pariwisata lainnya Dewa Nyoman Putra dalam kesempatan terpisah menjelaskan, 95 persen wisman yang pernah berlibur ke Bali akan mengulanginya kembali berwisata ke Pulau Dewata.
Keyakinan itu muncul setelah Wisman yang terbang langsung ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai selama triwulan I-2014 ada kenaikan yang berarti, pada hal biasanya selama bulan-bulan awal tahun masyarakat internasional sepi ke luar negeri.
Tetapi khusus untuk Bali, turis asal Eropa dan Amerika Serikat yang kondisi ekonominya belum pulih seratus persen dari krisis ternyata yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata bertambah ramai, begitu pula masyarakat dari kawasan Negara ASEAN.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata provinsi Bali, turis asing asal Negara ASEAN misalnya yang terbang ke Bali selama Januari 2014 sebanyak 32.521 orang bertambah menjadi 34.838 orang pada bulan berikutnya dan selama Maret naik lagi menjadi 36.417 orang.
Masyarakat negara kawasan Eropa yang datang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata sebanyak 155.674 orang selama Januari-Maret 2014 atau 18,64 persen dari turis ke Bali, pelancong asal Amerika Serikat 41.687 orang selama tiga bulan I-2014. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Hal itu penting, agar peningkatan kunjungan wisman ke Bali mampu memberikan dampak terhadap perekonomian dan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat," kata Ida Bagus Surakusuma yang juga Direktur PT Pacific World Nusantara di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan pihaknya sejak lama telah menerapkan hal itu, termasuk menggarap wisatawan dalam liburannya ke Bali, selain menikmati keindahan panorama alam Pulau Dewata sekaligus juga menggelar pertemuan maupun seminar.
Hal itu akan mampu memberikan nilai lebih dibanding hanya menangani grup wisatawan yang hanya sekadar berliburan.
Surakusuma yang akrab disapa Ida Bagus Lolec yang sudah 35 tahun bergerak dalam bidang pariwisata mengaku, pihaknya kini menangani tiga grup wisatawan yang beranggotakan sekitar 700 orang.
Ketiga grup itu terdiri atas berasal dari Amerika Serikat yang beranggotakan sekitar 100 orang, Asia Pasifik 400 orang dan Inggris 200 orang.
"Wisman yang datang bersama anggota keluarganya itu berada di Bali rata-rata selama lima hari," ujar Ida Bagus Surakusuma.
Bali selama triwulan I-2004 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 835.099 orang meningkat 14,87 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 727.013 orang.
Peningkatan yang sifnifikan itu sebagai salah satu dampak positif dari suksesnya pelaksanaan berbagai pertemuan para pemimpin dunia yang pernah berlangsung di Bali selama tahun 2013.
Pengamat pariwisata lainnya Dewa Nyoman Putra dalam kesempatan terpisah menjelaskan, 95 persen wisman yang pernah berlibur ke Bali akan mengulanginya kembali berwisata ke Pulau Dewata.
Keyakinan itu muncul setelah Wisman yang terbang langsung ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai selama triwulan I-2014 ada kenaikan yang berarti, pada hal biasanya selama bulan-bulan awal tahun masyarakat internasional sepi ke luar negeri.
Tetapi khusus untuk Bali, turis asal Eropa dan Amerika Serikat yang kondisi ekonominya belum pulih seratus persen dari krisis ternyata yang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata bertambah ramai, begitu pula masyarakat dari kawasan Negara ASEAN.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata provinsi Bali, turis asing asal Negara ASEAN misalnya yang terbang ke Bali selama Januari 2014 sebanyak 32.521 orang bertambah menjadi 34.838 orang pada bulan berikutnya dan selama Maret naik lagi menjadi 36.417 orang.
Masyarakat negara kawasan Eropa yang datang melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata sebanyak 155.674 orang selama Januari-Maret 2014 atau 18,64 persen dari turis ke Bali, pelancong asal Amerika Serikat 41.687 orang selama tiga bulan I-2014. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014