Denpasar (Antara Bali) - Produktivitas tanaman padi di Bali 58,60 kuintal gabah kering panen (GKP) selama tahun 2013, melebihi produksi rata-rata tingkat nasional, berkat petani setempat telah mengadopsi teknologi yang cukup responsif.

"Produksi rata-rata per satuan hektar itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 58.09 kuintal GKP," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, Bali hingga kini memiliki lahan sawah seluas 81.625 hektare atau 14,53 persen dari luas daratan Pulau Dewata.

Lahan sawah tersebut sebagian besar masih berpengairan setengah teknis (90,25 persen), sisanya irigasi sederhana, irigasi desa (non pekerjaan umum) dan sawah tadah hujan.

Wisnuardana menambahkan, pihaknya dalam tahun 2014 menargetkan produksi padi sebanyak 871.668 ton gabah kering giling (KGK), meningkat dari realiasi 2013 yang tercatat 881.175 ton.

Kondisi itu juga mengalami peningkatan dibanding produksi tahun 2012 yang tercatat 865.554 ton GKG.

Dua kali penanaman padi setiap tahun panen rata-rata seluas 150.741 hektare. Meskipun kebutuhan masyarakat Bali termasuk wisatawan terus meningkat, namun produksi itu masih mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Kebutuhan konsumsi beras masyarakat Bali setiap tahunnya sekitar 451.327 ton atau rata-rata 130 kg perkapita pertahun, sehingga dari produksi itu masih ada kelebihan produksi beras (swasembada) sebanyak 47.974 ton.

Berdasarkan perhitungan selama tiga tahun terakhir periode 2009-2011 terdapat surplus beras 58.822 ton, Ida Bagus Wisnuardana. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014