Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia memperkirakan hingga minggu ketiga April 2014 terjadi deflasi di Kota Denpasar di bawah 0,1 persen dengan asumsi penurunan harga sejumlah komoditas.

"Walaupun belum menghitung, kami optimis deflasi di bawah 0,1 persen," kata Deputi Kepala Perwakilan Kantor BI Wilayah III/Bali-Nusa Tenggara, Ananda Pulungan, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, penurunan harga beberapa komoditas utama di antaranya cabai rawit, beras, daging ayam, bawang, telur ayam ras, serta beberapa sayur seperti kangkung dan bayam berdasarkan survei yang dilakukan di beberapa pasar tradisional dan pasar modern di Denpasar.

BI Denpasar mengklaim penurunan untuk harga cabai merah dan cabai rawit bahkan menurun hingga 30 persen. Sedangkan sawi hijau dan bayam dengan penurunan masing-masing 27 persen dan 10 persen.

"Penurunan harga untuk komoditas tertentu terjadi karena April sudah masuk panen raya seperti komoditas beras," ucapnya.

Selain panen, kondisi cuaca yang relatif stabil, nilai tukar yang fluktuatif, dan stabilnya permintaan setelah Hari Raya Nyepi juga dinilai turut memicu terjadinya deflasi.

"Untuk pasokan di Bali biasanya dipenuhi dari luar daerah sehingga dengan cuaca yang stabil tidak banyak mempengaruhi pasokan," imbuh Ananda. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014