Denpasar (Antara Bali) - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Achmad Hermanto Dardak mengatakan rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kuta, Kabupaten Badung - Soka (Tabanan) sudah masuk dalam tahap kajian.
"Rencana pembangunan jalan tol memang sudah masuk kajian. Saat ini kami sedang menunggu hasil kajian tersebut untuk ditindak lanjuti dalam proses berikutnya," katanya di sela-sela PIARC Internasional : Road Sustanability & Green Technology" di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Ia mengatakan jika kajian tersebut sudah selesai, maka pihaknya akan merencanakan pembangunan selanjutnya, termasuk juga pembebasan lahan yang akan digunakan jalan tersebut.
"Pembangunan jalan tol harus ada disinergi dengan pemerintah pusat, daerah dan instansi lain. Karena untuk membangun jalan bebas hambatan memerlukan biaya cukup besar," katanya.
Menurut Achmad Hermanto, saat ini pemerintah terus melakukan perbaikan arus lalu lintas trans nasional, seperti dari Gilimanuk, Kabupaten Jembrana menuju Padangbai (Karangasem).
"Karena di jalur ini kondisi jalannya cukup padat dan medan jalannya berat, terlebih kendaraan kontainer dan pengangkut barang melewati jalur tersebut. Karena itu pemerintah melalui Kementerian PU melakukan kajian untuk mengurangi tikungan dan tanjakan tajam," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia sepanjang jalur tersebut harus dibuat jalan pintas (Shot cut) dan pelebaran jalan, sehingga dapat dikurangi sedikitnya sepuluh persen dari kondisi jalan semula.
"Jalur pintas di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk saat ini sudah dibangun jalan tersebut, antara lain jembatan pintas di Tukad Ho, Kabupaten Tabanan," katanya.
Diharapkan pembangunan jalan pintas tersebut mampu memperlancar laju lalu lintas dan mengurangi resiko jalan berbahaya.
"Kementerian PU sudah merencanakan pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan yang sudah ada agar lebih baik dari sebelumnya. Termasuk membangunan jalan tol bagi daerah yang memungkin membangunan jalan tersebut," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Rencana pembangunan jalan tol memang sudah masuk kajian. Saat ini kami sedang menunggu hasil kajian tersebut untuk ditindak lanjuti dalam proses berikutnya," katanya di sela-sela PIARC Internasional : Road Sustanability & Green Technology" di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Ia mengatakan jika kajian tersebut sudah selesai, maka pihaknya akan merencanakan pembangunan selanjutnya, termasuk juga pembebasan lahan yang akan digunakan jalan tersebut.
"Pembangunan jalan tol harus ada disinergi dengan pemerintah pusat, daerah dan instansi lain. Karena untuk membangun jalan bebas hambatan memerlukan biaya cukup besar," katanya.
Menurut Achmad Hermanto, saat ini pemerintah terus melakukan perbaikan arus lalu lintas trans nasional, seperti dari Gilimanuk, Kabupaten Jembrana menuju Padangbai (Karangasem).
"Karena di jalur ini kondisi jalannya cukup padat dan medan jalannya berat, terlebih kendaraan kontainer dan pengangkut barang melewati jalur tersebut. Karena itu pemerintah melalui Kementerian PU melakukan kajian untuk mengurangi tikungan dan tanjakan tajam," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia sepanjang jalur tersebut harus dibuat jalan pintas (Shot cut) dan pelebaran jalan, sehingga dapat dikurangi sedikitnya sepuluh persen dari kondisi jalan semula.
"Jalur pintas di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk saat ini sudah dibangun jalan tersebut, antara lain jembatan pintas di Tukad Ho, Kabupaten Tabanan," katanya.
Diharapkan pembangunan jalan pintas tersebut mampu memperlancar laju lalu lintas dan mengurangi resiko jalan berbahaya.
"Kementerian PU sudah merencanakan pembangunan jalan baru dan pemeliharaan jalan yang sudah ada agar lebih baik dari sebelumnya. Termasuk membangunan jalan tol bagi daerah yang memungkin membangunan jalan tersebut," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014