Kupang (Antara Bali) - Kaplores Flores Timur, AKBP Dewa Putu Gede Artha mengatakan hingga pukul 14.30 WITA, Jumat, tujuh dari sekitar 30 peziarah yang tenggelam dengan perahu saat mengikuti prosesi Jumat Agung melalui laut ditemukan dalam keadaan meninggal.

Tujuh korban itu terdiri tiga anak-anak dan empat orang dewasa dan satu korban meninggal diantaranya yang telah diidentifikasi adalah Suster Epifani, CIJ," Kapolres Flores Timur Dewa Putu Gede Artha, saat dihubungi melalui telepon genggamnya dari Kupang, Jumat.

Ia mengatakan, musibah itu semula perahu nelayan Bhakti NB 74 datang dari Lewolere untuk menjemput Patung Tuan Meninu dari Pantai Rewindo menuju Kota Larantuka lalu hendak ke Kotasau langsung putar, sehingga oleng dan sulit dikendalikan dan akhirnya tenggelam.

"Saat itu arus dan gelombang laut cukup tinggi dan diperkirakan mencapai tiga meter saat prosesi menjemput Patung Tuan Meninu dari Pantai Rewindo menuju Kota Larantuka sedang berlangsung, sehingga musibah pun sulit dihindari," katanya.

Hasil penyisiran anggota Polres setempat dibantu warga dan peziarah yang ada, korban di sekitar tempat kejadian peristiwa telah menemukan 30 orang dan pencarian masih terus dilanjutkan dan dikembangkan ke wilayah perairan sekitar TKP.

Di TKP itu tidak ditemukan lagi korban dan mudah-mudahan hanya itu saja korban. Meski demkian masih terus dilakukan pencarian karena total penumpang sebelumnya belum diketahui dengan pasti.

"Total korban tenggelam bersama Perahu itu belum dapat dipastikan, sehinggga jumlahnya pun masih simpang siur. Tetapi yang pasti pencarian masih dilakukan dan segera akan ditambah anggota dan armada laut untuk pegembangan penyisiran di laut sekitar," katanya. (M038)

Pewarta: Oleh Hironimus Bifel

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014