Indonesia Undang Pebisnis Inggris Berinvestasi Tujuh Sektor

Jumat, 4 April 2014 8:26 WIB

London (Antara Bali) - Indonesia mengundang kalangan pebisnis Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk berinvestasi di Indonesia pada tujuh sektor utama.

Tawaran berinvestasi itu disampaikan delegasi Indonesia dalam rangkaian acara Financial Services Forum yang diselenggarakan Pemerintah Inggris bekerja sama dengan "The City UK serta City and Financial" di London, kata Sekretaris Pertama KBRI London, Hastin Dumadi kepada Antara London, Jumat.

Dalam forum tersebut Deputi Perencanaan Modal BKPM, Tamba Hutapea menyampaikan presentasi pada sesi khusus "Investing in Indonesias Public Private Partnership (PPP) Programme" .

Dubes RI di London, Hamzah Thayeb, turut hadir pada sesi khusus Indonesia dalam forum tersebut yang juga menampilkan pembicara Dr. Wahyu Utomo dari kantor Kemenko Perekonomian, Emma Sri Martini dari PT Sarana Multi Infrastruktur, Yadi Jaya Ruchandi dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia serta Peter Mumfrod dari Kementerian Luar Negeri Inggris.

Indonesia mengundang kalangan bisnis Inggris dan negara-negara Eropa untuk berinvestasi di Indonesia pada tujuh sektor utama, seperti pertambangan dan pertanian yang bernilai tambah serta industri substitusi impor.

Sedangkan industri substitusi konsumsi yang mencakup diantaranya industri untuk memproduksi makanan, minuman, peralatan rumah tangga, kilang minyak, produksi material bangunan seperti semen, serta industri berorientasi ekspor (seperti tekstil, elektronika, permesinan, dan kertas).

Selain itu juga ditawarkan bidang industri kreatif dan pariwisata terutama di 16 tujuan wisata yang menjadi fokus Indonesia saat ini, serta proyek infrastruktur yang mencakup pembangunan jalan tol, rel kereta api, listrik, suplai air bersih, penanganan sampah serta transportasi udara dan laut.

Khusus untuk proyek infrastruktur dengan skema PPP, Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana sebesar 4,36 milyar dolar AS untuk 16 proyek infrastruktur di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua, serta proyek nasional di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

"Proyek tersebut diantaranya adalah proyek pembangunan jalan tol di Menado, Tanjung Priok, jalan tol Medan - Binjai, rel kereta api DKI Jakarta - Bandara Soekarno Hatta, suplai air bersih di Bekasi dan Bali," demikian Dr. Wahyu Utomo.

Mewakili Pemerintah Inggris, Peter Mumfrod mengharapkan Indonesia dapat memanfaatkan jasa konsultansi dan keahlian yang banyak ditawarkan perusahaan di Inggris dalam proyek infrastruktur tersebut.

International Financial Services Forum mendapat banyak perhatian dari kalangan bisnis finansial Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, dihadiri lebih dari 400 peserta .

Selain Indonesia, pihak panitia penyelenggara juga menyelenggarakan beberapa sesi khusus yang menyoroti peluang bisnis dan investasi di RRT, Turki, Meksiko, India, dan Myanmar serta negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara.(WDY)

Pewarta: Oleh Zeynita Gibbons

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

IHSG Rabu dibuka naik 30,93 poin

Rabu, 18 Desember 2024 9:17
Terpopuler