Denpasar (Antara Bali) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali segera memanggil manajemen koperasi binaan pemprov setempat yang belum melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) untuk periode laporan pertanggungjawaban keuangan 2013.

"Untuk koperasi primer itu periode RAT seharusnya dari Januari-Maret, namun hingga saat ini baru 80 persen koperasi binaan Pemprov Bali yang sudah melaksanakan RAT," kata Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra, di Denpasar, Rabu.

Pihaknya akan mengundang berbagai koperasi yang tidak melaksanakan RAT agar bisa dibantu dicarikan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi koperasi tersebut.

"Kalau kendalanya bersifat non-teknis, tentu akan kami berikan solusi, mengapa tidak melaksanakan RAT, apa masalahnya, atau karena belum paham membuat neraca. Tolong sampaikan permasalahannya sehingga bisa segera dilaksanakan RAT," ucapnya.

Saat ini, tambah dia, ada 130-an koperasi yang menjadi binaan Diskop Bali. Pihaknya hanya akan memberikan toleransi bagi yang tidak melaksanakan RAT untuk koperasi yang usianya belum setahun.

"Jika sudah diingatkan, tetapi masih bandel, tentu kami akan ambil tindakan tegas supaya tidak merusak citra koperasi di daerah kita dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi," katanya.

Menurut Dewa Patra, bagi koperasi yang sudah dua kali berturut-turut tidak melaksanakan RAT dapat dikenakan sanksi pembubaran. Diskop Bali bahkan sudah pernah membubarkan lima koperasi yang membandel tidak melaksanakan RAT.

"Sebelum koperasi itu dibubarkan, tentunya mereka harus menyelesaikan kewajibannya dulu terhadap anggota seperti membayar gaji hingga pajak," katanya.

Ia menambahkan, rata-rata yang menyebabkan koperasi tidak melaksanakan RAT karena ada yang belum paham tentang neraca, ada yang sudah mendapat pelatihan tetapi akhirnya koperasi dikelola pihak lain, serta ada juga pengurus koperasi yang memang tidak beres melaksanakan pekerjaannya.

"Jumlah anggota tiap koperasi yang menjadi binaan kami ada yang 70, ada yang 80 dan bahkan hingga 1.000. Hingga saat ini, dari 60 koperasi simpan pinjam yang kami pantau, sebanyak 24 koperasi tergolong kategori sehat dan cukup sehat 36 koperasi," ujar Dewa Patra. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014