Denpasar (Antara Bali) - Caleg dari Partai Gerindra Dapil Denpasar 3, Dra. Arijati fokus memperjuangkan pendidikan berkualitas termasuk kenaikan gaji para guru honorer tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang sangat rendah.

"Saya memiliki latar belakang sebagai guru, karena itu akan fokus berjuang bidang pendidikan berbasis etika moral masyarakat Bali, sehingga nantinya melahirkan tunas bangsa yang bermartabat," ujar Arijati, di Denpasar, Selasa.

Ia menjelaskan, masalah pendidikan menjadi sangat penting karena bila sudah menjadi insan terdidik dan beretika akan berdampak kepada ekonomi dan selanjutnya semua masalah akan diselesaikan melalui pendidikan.

Namun, menurut dia, proses pendidikan akan berjalan dengan baik jika kesejahteraan para guru diperhatikan, terutama harkat dan martabat guru honorer yang menerima honor hanya Rp300.000 sampai Rp500.000 per bulan, masih sangat memprihatinkan, meski para guru PNS memang sudah lumayan baik termasuk ada sertifikasi, hanya saja pelaksanaannya perlu lebih profesional.

"Jika nanti terpilih menjadi anggota DPRD Kota Denpasar akan memperjuangkan anggaran pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan juga kesejahteraan para guru," ujarnya.

Menurut dia, pendidikan berkualitas tersebut tidak harus memberatkan orang tua, namun kenyataan sekarang meski sekolah gratis, tetapi para orang tua pada mengeluh banyaknya biaya pungutan lain yang harus dikeluarkan.

Terkait wajib belajar (wajar) 12 tahun, menurut Arijati, hingga kini belum berjalan dengan baik karena banyak sekali anak-anak usia belajar yang putus di tengah jalan karena ketiadaan ekonomi.

Hal yang senada juga diungkapkan Caleg Gerindra Dapil Denpasar 2, Putu Paramitha Purnama Sari menyatakan bahwa, memperjuangkan kesejahteraan dalam bidang pendidikan yang modal besar dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa terutama kalangan perempuan agar bisa mandiri.

"Sekarang ini memang sudah ada kemandirian. namun, harus terus ditingkatkan hingga diakui oleh kaum laki-laki sehingga mengakui kemandirian perempuan dalam masalah ekonomi," ujarnya.

Menurut dia, perempuan Bali memiliki potensi besar hidup mandiri tidak menggantungkan diri dari kaum laki-laki, karena semangat juang kaum perempuan Bali cukup tinggi dan suatu saat akan bisa sejajar dengan laki-laki.

"Kami juga memperjuangkan masalah pendidikan, tetapi dalam ruang lingkup nelayan dan petani yang merupakan komunitas terbesar di desa kami," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014