Perempuan Bali selama ini dikenal sebagai sosok yang memiliki kehalusan jiwa, namun gigih dan sanggup kerja apa saja yang produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Setiap saat kaum hawa itu sangat sibuk menyiapkan keperluan ritual di tempat suci maupun rangkaian hari suci keagamaan Umat Hindu. Meskipun demikian dengan kehalusan jiwa mereka bisa tersenyum dalam problemasi kehidupan sehari-hari berkat kelembutan dan kepiawaiannya menari di atas pentas.

Ni Ketut Ari Wartini, SE., MM, sosok wanita Bali yang sukses dalam mengembangkan usaha bidang pariwisata itu bertekad untuk menjadikan para istri dalam setiap rumah tangga mempunyai penghasilan guna menopang kehidupan keluarga.

Wanita kelahiran Banjar Sesetan kaja, Kota Denpasar 22 Nopember 1981 atau 33 tahun yang silam itu bertekad untuk mampu meningkatkan pendapatan para istri dari masing-masing keluarga dengan mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pengembangan UMKM itu dilakukan secara berjenjang yakni jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan sasaran mampu meningkatkan penghasilan keluarga.

"Jika hanya mengandalkan suami untuk menopang kehidupan keluarga akan terasa sangat berat" ujar Ari Wartini, Caleg DPRD Bali nomor urut tujuh daerah pemilihan Kota Denpasar,

Wanita yang sukses menggeluti usaha bidang pariwisata itu bertekad untuk meningkatkan pendapatan keluarga melalui pengembangan UMKM.

Ibu dari seorang putra itu melihat banyak peluang usaha yang bisa dikembangkan para ibu rumah tangga dalam meningkatkan pendapatan keluarga tanpa harus bekerja di luar rumah.

Salah satunya pengembangkan UMKM tanpa perlu modal yang besar itu, antara lain membuat aneka jenis kue yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari maupun untuk keperluan ritual yang banyak diperlukan masyarakat setempat.

Alumnus S-1 dan S-2 akuntansi manajeman Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar itu jika terpilih menjadi wakil rakyat akan mengintensifkan pembinaan UMKM, khususnya di Kota Denpasar.

Dengan modal yang akan diusahakannya itu dalam jangka pendek menggabungkan lima hingga enam ibu rumah tangga dalam satu kelompok usaha bersama mengembangkan produk kue atau jenis komoditas lainnya yang mempunyai prospek pemasaran.

Kelompok-kelompok usaha itu juga dibantu dalam pemasarannya atau bisa memanfaatkan pasar tradisional.

Percepat tujuan

Sosok wanita yang ramah dan cepat akrab dengan lawan bicara itu mengaku pencalonannya tidak untuk melamar pekerjaan, namun mempercepat tercapai tujuan memberdayakan para istri dalam meningkatkan pendapatan keluarga.

Dari menekuni kegiatan usaha wirausaha selama ini memproleh keuntungan yang cukup untuk keluarga, bahkan sebagian dari pendapatan itu secara rutin setiap bulan disisihkan membantu anak-anak di panti asuhan.

"Untuk itu jika saya terpilih menjadi anggota DPRD Bali, pemberdayaan para istri itu menjadi prioritas utama, di samping lebih meningkatkan kegiatan sosial yang selama ini sangat diperlukan oleh mereka yang kurang beruntung dari segi ekonomi," ujar anak keempat dari lima bersaudara itu.

Pengembangan UMKM yang menjadi perioritasnya dalam tahapan jangka menengah lebih mengarahkan pada kemandirian dengan permodalan yang mulai matang serta jangka panjang hasil produksi mulai laris menjangkau semua pasar.

Ari Wartini merupakan salah satu dari 1.186 orang (36,7 persen) caleg perempuan dari total 3.230 caleg di Bali yang masuk dalam daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2014.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bali Sruti Luh Riniti Rahayu mengatakan, selama ini aktif memberikan pelatihan dan memberdayakan caleg perempuan lintas partai politik.

Sekitar 500 politisi perempuan sempat diberikan pembekalan 350 orang di antaranya masuk dalam daftar calon tetap (DCT) pemilihan umum legislatif, 9 April 2014.

Untuk itu masyarakat Bali tidak ragu-ragu dalam memilih caleg perepuan dalam merebutan kursi parlemen, baik DPRD kabupaten/kota, DPRD Bali, DPRI maupun DPD RI.

Ia mengharapkan masyarakat Bali memberikan kesempatan kepada kaum hawa sebagai wakil rakyat dalam merebut kursi parlemen. Hal itu penting, jika masyarakat ingin merasakan adanya perubahan dalam kesejahteraan dan keadilan.

Kini dinilai sudah saatnya memberi ruang kepada kaum wanita untuk mewujudkan keinginan rakyat yang bukan lagi hanya sekadar janji. Oleh sebab itu caleg perempuan sudah sepantasnya diberikan ruang untuk mewakili aspirasi rakyat sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam menciptakan politik yang bersih dan berkeadilan.

Hal itu didasarkan atas semua caleg perempuan yang diusung lintas parpol memiliki sepak terjang yang cukup baik di masyarakat, sehingga tidak diragukan lagi perannya dalam dunia politik.

Jangan Ikutan Korupsi

Luh Riniti Rahayu, mantan anggota KPU Bali itu mengingatkan jika caleg perempuan itu lolos ke parlemen jangan ikut-ikutan melakukan tindakan korupsi yang tidak terpuji dan menyengsarakan rakyat itu.

Dengan demikian akan mampu menjadi contoh positif dan kerja nyata kepada rakyat yang menyangkut perbaikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Untuk itu mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga tidak ada timbul niat untuk melakukan korupsi.

Selain itu bekerja keras memberikan kesejahteraan kepada rakyat dan wajib melindungi kaumnya sehingga memberikan dampak perubahan dalam masyarakat. Kehadiran kaum perempuan di legislatif akan mampu memberikan perubahan dalam peta politik di pemerintahan.

Wanita yang duduk di kursi DPRD itu akan mendapat tempat di hati masyarakat sehingga peran serta wanita dalam dunia politik menjadi lebih berwarna dan menjamin perubahan dalam peta perpolitikan, ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014