Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga nirlaba Kompas-Gramedia, menggelar musik keroncong bertajuk "Langgam Keroncong Bentara #7: Lagu-Lagu Keroncong Religius".

"Kegiatan yang digelar Jumat (21/3) malam, bersama Orkes Keroncong Banyu Bening di bawah pimpinan Agus Setyo," kata Juwitta Lasut, staf budaya BBB yang sekaligus penata kegiatan tersebut di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan personel orkes keroncong tersebut, antara lain Agus Setyo (gitar), Agus Hariyadi (flute), Heriyanto S.P. (biola), Giyatno "Kerock" (cak), Made Sudita (cuk), Eddy Supriantoro (cello), Agus Setyo (melodi), dan Juned (bass).

Para penyanyi, antara lain Nunung, Tatik, Ninik Suari, A.A. Sudiarsih, I.B. Ariwangsa, Wayan Resen, Komang Suratni, Luh De, I Gusti Ngurah Agung, Mang Mus, Jero Purniathi, dan A.A. Diah Ratna Dewi.

Orkes yang dibentuk 26 Desember 2013 itu, akan menyuguhkan suatu ragam kreasi musik keroncong yang mencoba meramu dan mengekspresikan kekayaan bunyi-bunyi etnik setempat (Bali).

Ia mengharapkan pementasan itu menghadirkan suatu langgam keroncong yang khas dari OK Banyu Bening.

Selain membawakan lagu-lagu keroncong dengan nada pesan religius, katanya, disisipkan lagu-lagu keroncong "masterpiece", karya komponis tersohor, seperti Ismail Marzuki, Gesang, dan A.A. Cakra.

Ia mengatakan Langgam Keroncong Bentara merupakan agenda rutin yang mulai diselenggarakan sejak Mei 2013. Hingga saat ini, telah menginjak seri ketujuh.

Pada kesempatan sebelumnya, Langgam Keroncong Bentara hadir dengan suguhan lagu-lagu karya Ismail Marzuki, Gesang, Wedhasmara, dan dengan lagu bertema nuansa sinema, pujaan tanah air, dan smarandana.

"Lagu-lagu bertema religius yang akan dibawakan oleh OK Banyu Bening kali ini tidak terbatas pada lagu-lagu pujaan kepada Yang Maha Kuasa, namun juga lagu-lagu yang mencerminkan rasa syukur, perenungan, serta kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan," ujar Juwitta Lasut. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014