Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mengkaji Pura Taman Beji Penataran Agung Bukisan di Desa Plaga sebagai upaya penyelamatan cagar budaya.
"Pengkajian ini dilakukan untuk melanjutkan pendataan situs cagar budaya yang telah dilakukan sejak tahun 2012 dan sekarang dilanjutkan dengan pengkajian di bangunan Pura Taman Beji yang menjadi Situs Purbakala di Kabupaten Badung," kata Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Ida Bagus Gede Arjana di Mangupura, Rabu.
Dalam pengkajian situs purbakala, hadir juga I Putu Yuda Aribuana dari Balai Arkeologi Bali-Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Sulatra dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung, I Gede Sukadana dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Badung. Gede Arjana, didampingi para pemimpin adat pura, dan beberapa perwakilan tokoh masyarakat di Desa Plaga.
Menurut dia, setelah diadakan pengkajian itu selanjutnya akan dilakukan rekomendasi layak atau tidaknya bangunan Pura Taman Beji ini dipugar sesuai dengan kaedah-kaedah pemugaran, kaedah-kaedah pelestarian dari Situs Cagar Budaya.
Hasil dari kajian itu diharapkan Pura Taman Beji dapat dilestarikan sebagai situs cagar budaya sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai destinasi wisata spiritual, seperti di Pura Tirta Empul dan pura lainnya.
"Langkah ini dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan pariwisata Badung selatan dan Badung utara," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu Pemerintah didukung oleh masyarakat akan mewujudkan tirta penglukatan atau air suci pembersihan secara Umat Hindu untuk masyarakat di Kabupaten Badung.
Nantinya, cagar budaya berupa Situs Pura Taman Beji itu akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sebesar-besarnya meningkatkan kesejahteraan mereka baik dari segi Spiritual maupun kesehatan pribadi.
"Dengan dibangunnya Taman Beji ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan dapat dikembangkan serta dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian desa," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pengkajian ini dilakukan untuk melanjutkan pendataan situs cagar budaya yang telah dilakukan sejak tahun 2012 dan sekarang dilanjutkan dengan pengkajian di bangunan Pura Taman Beji yang menjadi Situs Purbakala di Kabupaten Badung," kata Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Ida Bagus Gede Arjana di Mangupura, Rabu.
Dalam pengkajian situs purbakala, hadir juga I Putu Yuda Aribuana dari Balai Arkeologi Bali-Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Sulatra dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung, I Gede Sukadana dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Badung. Gede Arjana, didampingi para pemimpin adat pura, dan beberapa perwakilan tokoh masyarakat di Desa Plaga.
Menurut dia, setelah diadakan pengkajian itu selanjutnya akan dilakukan rekomendasi layak atau tidaknya bangunan Pura Taman Beji ini dipugar sesuai dengan kaedah-kaedah pemugaran, kaedah-kaedah pelestarian dari Situs Cagar Budaya.
Hasil dari kajian itu diharapkan Pura Taman Beji dapat dilestarikan sebagai situs cagar budaya sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai destinasi wisata spiritual, seperti di Pura Tirta Empul dan pura lainnya.
"Langkah ini dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan pariwisata Badung selatan dan Badung utara," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu Pemerintah didukung oleh masyarakat akan mewujudkan tirta penglukatan atau air suci pembersihan secara Umat Hindu untuk masyarakat di Kabupaten Badung.
Nantinya, cagar budaya berupa Situs Pura Taman Beji itu akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk sebesar-besarnya meningkatkan kesejahteraan mereka baik dari segi Spiritual maupun kesehatan pribadi.
"Dengan dibangunnya Taman Beji ini tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan dapat dikembangkan serta dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian desa," ujarnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014