Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah-Indonesia) memberikan penghargaan kepada empat tokoh pemuda yang bekerja nyata bagi masyarakat.

Ketua Umum DPN Peradah-Indonesia, Wayan Sudane melalui surat elektronik yang diterima Antara, Rabu, menyebutkan empat tokoh pemuda berprestasi itu dibagi ke dalam empat kategori, yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, dan budaya.

Ke empat penerima penghargaan dari DPN Peradah Indonesia adalah untuk kategori bidang lingkungan diraih Made Kusuma Jaya, bidang pendidikan Putu Pande Setiawan, bidang kewirausahawan Putu Putrayasa dan di bidang budaya diraih Dwitra J Ariana.

Selain penghargaan empat bidang tersebut, organisasi kepemudaan Hindu tersebut juga memberikan penghargaan "Empu Beradah" kepada seorang musisi I Dewa Gede Budjana. Dia adalah seorang musisi yang ahli memainkan alat gitar tergabung dalam grup musik GIGI.

"Penghargaan tersebut sudah kami serahkan pada malam puncak Hari Ulang Tahun ke-30 Peradah-Indonesia di Yogyakarta pada 11 Maret lalu," katanya.

Adapun profil penerima penghargaan kategori lingkungan adalah Made Kusuma Jaya. Dia mengawali kegiatannya pada pertengahan 2013 lalu. Setelah semua uang dan tabungan habis, Made lalu mendirikan bank namun bukan bank uang, melainkan Bank Sampah bernama "Asri Mandala".

Atas dukungan kawan-kawannya dan saudara yang mengerti akan niat tersebut kegiatan dijalankan dari desa sendiri dan terus memperluas ke desa-desa lain. Kampanye di sosial media melalui "Fans Page Central Bali Recycling", membuat kegiatan ini mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak karena dalam perjalananya kegiatan-kegiatan bank sampah banyak berkaitan dengan anak-anak.

Dibidang budaya diraih Dwitra J Ariana, lahir di Jeruk Mancingan, 31 Juli 198. Dia merupakan sosok pemuda pembuat film, penulis dan pegiat teater.

Kariernya berkesenian dimulai dengan berteater di Sanggar Cipta Budaya SMPN 1 Denpasar dan Teater Angin SMUN 1 Denpasar. Film-filmnya pernah terpilih sebagai" Official Selection Ganesha Film Festival" (Ganffest) 2008 Bandung, Surabaya Film Festival (S13FFEST) 2007 dan Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta 2006.

Dwitra pernah tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Teknik Arsitektur Universitas Udayana dan Graphic Design WEC, dan hanya yang terakhir berhasil ditamatkannya.

Untuk bidang pendidikan disabet Putu Pande Setiawan. Pande begitu panggilan akrabnya disapa, mulai kariernya melakukan kerja sosial melalui Komunitas Anak Alam. Pande menyelesaikan Sarjana (S1) Teknik Industri dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung, kemudian menyelesaikan S2 di Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

Karena prestasinya dia berkesempatan melakukan pertukaran mahasiswa ke University of Victoria, British Columbia, Canada. Pernah menjadi kandidat beasiswa "Ph.D in tourism oleh World Tourism Organization" di Hong Kong Polytechnique Institut.

Sedangkan Putu Putrayasa penerima penghargaan untuk kategori kewirausahawan. Mereka dinobatkan sebagai peraih penghargaan, karena kegigihannya sebagai wirausaha muda, praktisi sales marketing, coach, trainer, penulis, semua ada dalam dirinya.

Tak cukup hanya menjadi seorang wirausahawan, kini Putrayasa mulai bergerak mewujudkan pengabdiannya bagi masyarakat. Ia mendirikan komunitas pengusaha pembelajar melalui "Kos Hebat", sebagai "Kos Hebat" pencetak pengusaha, terobsesi untuk melahirkan ribuan wirausahawan muda.

Selain penghargaan, Peradah Indonesia juga memberikan Penghargaan anugerah "Empu Beradah" kepada I Dewa Gede Budjana,seorang musisi, lebih spesifik, seorang gitaris.Budjana adalah milik Indonesia, tak hanya umat Hindu. Aktivitas bersama grupnya, GIGI, di setiap bulan Ramadhan, selalu menjadi contoh bagaimana toleransi beragama adalah sesuatu yang dikerjakan, tak hanya didengungkan. Natal pun kini berhias petikan dawai gitarnya, membawakan pesan kasih dan kedamaian. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014