Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar mendorong para pekerja pariwisata mengikuti ujian kompetensi sebagai persiapan menghadapi pasar bebas 2015.
"Kami mengimbau agar pihak yang berkecimpung di dunia pariwisata bisa segera melakukan sertifikasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Putu Budiasa, Kamis.
Dinas Pariwisata Kota Denpasar sendiri belum melakukan tindakan terkait dengan sertifikasi tenaga pariwisata tersebut. "Namun, kami sudah melakukan sertifikasi dan pelatihan kepada pekerja salon," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan kerja sama dengan perusahaan pariwisata dan badan sertifikasi. "Jika memungkinkan kami akan memberikan subsidi agar masalah sertifikasi dapat dilakukan dengan mudah," kata Budiasa.
Di Kota Denpasar terdapat 8.000 kamar yang tersebar di 224 unit hotel. "Untuk hotel berbintang berjumlah 29 unit dan hotel bukan bintang berjumlah 195 unit," katanya.
Budiasa menilai memasuki pasar bebas pada tahu depan ini memang adalah tantangan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, apalagi untuk sektor pariwisata. Namun dia berharap keunggulan Pulau Bali dalam bidang budaya bisa menjadi nilai jual lebih dibandingkan tempat lain. "Saya kira ciri khas Bali tidak bisa ditemui di tempat lain di dunia ini," katanya.
Terkait dengan ciri khas tersebut, Pemerintah Kota Denpasar telah mengimbau untuk mulai mengenakan kain endek tidak hanya di perkantoran dan pelayanan publik, melainkan juga di hotel.
"Terutama untuk di bagian kantor depan karena di sana adalah interaksi pertama dengan wisatawan," ujar Budiasa. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami mengimbau agar pihak yang berkecimpung di dunia pariwisata bisa segera melakukan sertifikasi," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Putu Budiasa, Kamis.
Dinas Pariwisata Kota Denpasar sendiri belum melakukan tindakan terkait dengan sertifikasi tenaga pariwisata tersebut. "Namun, kami sudah melakukan sertifikasi dan pelatihan kepada pekerja salon," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan kerja sama dengan perusahaan pariwisata dan badan sertifikasi. "Jika memungkinkan kami akan memberikan subsidi agar masalah sertifikasi dapat dilakukan dengan mudah," kata Budiasa.
Di Kota Denpasar terdapat 8.000 kamar yang tersebar di 224 unit hotel. "Untuk hotel berbintang berjumlah 29 unit dan hotel bukan bintang berjumlah 195 unit," katanya.
Budiasa menilai memasuki pasar bebas pada tahu depan ini memang adalah tantangan bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, apalagi untuk sektor pariwisata. Namun dia berharap keunggulan Pulau Bali dalam bidang budaya bisa menjadi nilai jual lebih dibandingkan tempat lain. "Saya kira ciri khas Bali tidak bisa ditemui di tempat lain di dunia ini," katanya.
Terkait dengan ciri khas tersebut, Pemerintah Kota Denpasar telah mengimbau untuk mulai mengenakan kain endek tidak hanya di perkantoran dan pelayanan publik, melainkan juga di hotel.
"Terutama untuk di bagian kantor depan karena di sana adalah interaksi pertama dengan wisatawan," ujar Budiasa. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014