Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan peserta pemilu menerapkan semangat saling menghargai dan menghormati selama masa kampanye untuk menjaga kondusivitas Pulau Dewata.

"Saya kira dengan saling menghargai dan menghormati, serta dengan prinsip yang jujur, adil, sesuai dengan peraturan, saya yakin tidak akan terjadi apa-apa," ujarnya saat membuka bimbingan teknis Fasilitasi Koordinasi Pemilu di Provinsi Bali, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, dengan menerapkan semangat saling menghargai, "mulat sarira" atau toleransi, dan menyamabraya (persaudaraan) serta didukung kesiapan aparat, diyakini sudah cukup untuk mencegah timbulnya konflik yang rentan terjadi pada masa kampanye.

"Jika ada peserta pemilu yang melakukan hal tidak kondusif, tentu tidak akan mendapatkan simpati masyarakat," ujarnya pada acara yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali itu.

Mantan Kapolda Bali itu mengatakan proses pemilu yang melibatkan banyak pihak dan seluruh masyarakat berpeluang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memperkeruh situasi dan kondisi sosial-kemasyarakatan.

"Untuk menciptakan Bali yang aman, bukanlah tugas yang mudah, tetapi menuntut komitmen, kerja keras, kewaspadaan dan kebersamaan kita semua," ucapnya.

Pihaknya memberikan dukungan penuh kepada KPU dan Bawaslu Bali untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan diharapkan keduanya bersinergi terutama dalam membangun partisipasi dan pengawasan masyarakat.

Ia pun mengingatkan penyelenggaraan Pilkada Bali pada tahun lalu dapat menjadi salah satu pembelajaran terpenting yang bisa dipedomani dalam perhelatan politik untuk memilih wakil-wakil rakyat tahun ini.

"Mari berikan pendidikan politik yang cerdas dan berbudaya kepada masyarakat. Mari ajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik demi terbangunnya demokrasi yang substansial," ajak Pastika.

Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali, Putu Gede Jaya Suartama mengatakan tujuan kegiatan tersebut tidak lain untuk mengkoordinasikan kesiapan pemilu dari berbagai pihak, membangun persamaan persepsi dan diharapkan meningkatkan partisipasi pemilih.

Peserta bimbingan teknis terdiri atas berbagai unsur, yakni KPU dan Panwaslu kabupaten/kota, perwakilan parpol, calon anggota DPD, perwakilan organisasi kemasyarakatan, perwakilan FKUB, perwakilan KPID Bali dan sebagainya. Dengan menghadirkan narasumber dari perwakilan Dirjen Kesbangpol Kemendagri, Bawaslu dan KPU Bali, Polda Bali, dan pengamat politik. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014