Denpasar (Antara Bali) - Penyakit tulang rentan menyerang kaum perempuan dibanding laki-laki, karena berbagai faktor, antara lain karena usia semakin tua dan faktor hormon.

"Penyakit tulang yang banyak dialami oleh kaum perempuan tersebut lebih banyak diakibatkan karena hormon wanita semakin menurun, ketika umurnya semakin bertambah atau masa menopause," kata dokter spesialis tulang RS Mahkota Medical Center Malaka, Malaysia, dr. Mohamad Zaki Haji Mohd Amin pada acara "Bincang Sehat" di Sanur, Bali, Sabtu malam.

Ia mengatakan penyakit tulang tersebut diawali dengan gejala keluhan nyeri pada persendian, rematik dan asam urat. Jika seseorang mengalami seperti itu, maka harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter ahli tulang.

"Langkah yang dilakukan adalah melakukan pengobatan serta diimbangi mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat kalsium," ujar dokter asal negeri jiran itu.

Menurut dia, secara alami semua manusia akan mengalami penyakit tulang ketika seseorang usianya semakin tua. Namun bisa diperlambat dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung zat kalsium tinggi.

Ditanya terkait terjadinya patah tulang, Mohamad Zaki mengatakan pada umumnya patah tulang akibat kecelakaan. Sebelum dioperasi tindakan yang dilakukan adalah melakukan rongent (foto), dan melakukan observasi tulang yang patah tersebut.

"Terlebih terjadinya patah tulang punggung, perlu observasi mendalam, karena pada tulang punggung terdapat susunan saraf," ucapnya.

Dikatakan tindakan operasi patah tulang bertujuan kondisi si pasien agar lebih baik dari trauma yang dialami. Kalau menyembuhkan secara total 100 persen tidak mungkin bisa dilakukan.

"Tindakan operasi adalah jalan terakhir yang harus dilakukan supaya kondisi pasien tersebut keadaannya lebih baik. Kalau tulang pernah patah tidak bisa normal 100 persen. Namun akan lebih baik si pasien dibanding tak dilakukan tindakan operasi," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014