Denpasar (Antara Bali) - Sekitar 2.500 warga Mengwi, Badung  dan Kabupaten Tabanan, Bali, ikut ambil bagian dalam prosesi "Leladan", yakni tradisi kuno mempersembahkan hasil bumi ke hadapan jenazah Ida Tjokorda Istri Winten (95), permaisuri Raja Mengwi, Badung.

"Tradisi kuno yang digelar Minggu Sore (20/6), merupakan yang kedua, karena kegiatan serupa juga digelar Minggu sebelumnya yang melibatkan ratusan warga sekitar Puri Mengwi," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Badung I Gede Wijaya di Mangupura, Senin.

Ia mengatakan bahwa "Leladan" dengan persembahan, antara lain berupa beras dan kelapa itu kali ini selain melibatkan warga desa adat se Kecamatan Mengwi, juga ikut serta warga dari desa adat Kelaci, Marga dan Desa Adat Pangkung Uling, Kabupaten Tabanan.

Prosesi "Leladan" diiringi gamelan blaganjur, sehingga menambah semarak dan khidmat suasana di rumah duka.

Anak Agung Gede Agung, Penglingsir Puri Mengwi yang juga Bupati Badung didampingi Bendesa Adat Mengwi IB Anom menyampaikan ucapan terima kasih, karena warga setempat masih tetap melaksanakan "dresta" kuno tersebut.

Satu persatu warga menaruh persembahan itu dalam satu tempat "Keben" sebagai rasa bakti kepada keluarga puri, khususnya almarhum Ida Tjokorda Istri Winten yang meninggal dalam usia 95 tahun.

Keben" yang berisi hasil bumi berupa beras, kelapa, telor maupun "canang" dan "kwangen" ditaruh dengan rapi di depan peti jenazah, disusul dengan melakukan persembahyangan bersama dipimpin pemangku setempat.

"Dresta" kuno Desa Adat Mengwi diharapkan tetap dapat dilestarikan dan tidak punah akibat pengaruh globalisasi," harap Gede Wijaya.

Jenazah Ida Tjokorda Istri Wenten akan di-"pelebon" (aben) pada di sentra adat Mengwi 2 Juli 2010. Upacara Ngaben itu dilengkapi dengan "bade" atau wadah tumpang (tingkat) sembilan.

Berbagai persiapan untuk menggelar plebon skala besar melibatkan 40 desa adat di wilayah kecamatan Mengwi.

Jenazah kini telah dibungkus kain fafan disemayamkan di bale gede di rumah duka, Puri Mengwi yang setiap harinya warga masyarakat setempat secara bergiliran bergotong royong mempersiapkan prosesi upacara berskala besar.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010