Negara (Antara Bali) - Jenazah veteran bernama Ketut Tese, alias Pak Gedu, warga Desa Kaliakah, Kabupaten Jembrana, kesulitan akses jalan saat hendak dilakukan upacara pengabenan.

"Rumah kami ini terisolir di tengah kebun, dan tidak memiliki akses jalan. Kalau sehari-hari kami melewati jalan setapak, yang merupakan bagian dari tanah tetangga," kata Nyoman Weden, kerabat Gedu, saat ditemui, Selasa.

Karena hendak membawa jenazah, katanya, pihaknya berusaha minta izin kepada pemilik tanah, namun syarat yang diberikan dianggap terlalu berat, oleh keluarga veteran ini.

Menurutnya, pemilik tanah yang dilewati jenazah memberikan izin, dengan syarat, keluarga Gedu melakukan upacara pecaruan (pembersihan) dengan biaya Rp3 juta.

"Kami juga harus menutup kembali pagar tembok yang akan dilewati. Kami tidak memiliki biaya untuk itu, karena untuk ngaben saja kami minta sumbangan," ujarnya.

Setelah dilakukan musyawarah, termasuk dengan perbekel atau kepala desa setempat, keluarga sepakat membawa jenazah Gedu menyusuri pinggir sungai sepanjang 700 meter.

"Setelah sampai di pinggir jalan besar, baru jenazah kami naikkan mobil sumbangan dari keluarga menuju ke kuburan," katanya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014