Denpasar (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat mengharapkan Relawan Demokrasi bisa maksimal dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat saat melakukan sosialisasi pemilihan umum legistatif.
"Kami telah imbau agar relawan demokrasi (relasi) agar bisa memberikan pemahaman tentang pemilu baik itu teknis, maupun tujuan pemilu secara benar," kata Staf Ahli KPU RI Ketut Udi Prayudi di Denpasar, Minggu.
Ia menilai kendala yang dihadapi oleh relawan di setiap daerah hampir sama yakni rendahnya pemahaman sehingga menjadi apatis terhadap pemilu.
"Namun kami optimis dengan relawan yang dibentuk dalam lima segmen di setiap Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia bisa membantu mengatasi hal tersebut," ujarnya.
Segmen dari relawan demokrasi adalah, kelompok keagamaan, pemilih pemula, difabel, perempuan, marjinal.
Sementara dari KPU Kota Denpasar menilai bahwa kendala yang dihadapi oleh relawan demokrasi adalah adanya pertanyaan-pertanyaan teknis dari masyarakat seperti bagaimana proses pemilu, teknis pemungutan suara, dan regulasi kampanye.
"Kami mengharapkan para relawan memiliki rasa percaya diri ketika berhadapan dengan masyarakat dengan cara memahami setiap tahapan dan peraturan pemilu," kata Divisi Sosialisasi, SDM, dan Pendidikan Pemilih KPU Kota Denpasar I Gusti Ngurah Agung Dharmayuda.
KPU Kota Denpasar sampai sejauh ini telah memberikan bimbingan teknis kepada relawan demokrasi sebanyak dua kali. Pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2013 dan yang kedua 21 Februari.
"Bimbingan teknis tersebut selain memberikan arahan juga menjadi evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan," ujarnya.
Acara yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari tersebut diikuti oleh 23 orang relawan demokrasi. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami telah imbau agar relawan demokrasi (relasi) agar bisa memberikan pemahaman tentang pemilu baik itu teknis, maupun tujuan pemilu secara benar," kata Staf Ahli KPU RI Ketut Udi Prayudi di Denpasar, Minggu.
Ia menilai kendala yang dihadapi oleh relawan di setiap daerah hampir sama yakni rendahnya pemahaman sehingga menjadi apatis terhadap pemilu.
"Namun kami optimis dengan relawan yang dibentuk dalam lima segmen di setiap Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia bisa membantu mengatasi hal tersebut," ujarnya.
Segmen dari relawan demokrasi adalah, kelompok keagamaan, pemilih pemula, difabel, perempuan, marjinal.
Sementara dari KPU Kota Denpasar menilai bahwa kendala yang dihadapi oleh relawan demokrasi adalah adanya pertanyaan-pertanyaan teknis dari masyarakat seperti bagaimana proses pemilu, teknis pemungutan suara, dan regulasi kampanye.
"Kami mengharapkan para relawan memiliki rasa percaya diri ketika berhadapan dengan masyarakat dengan cara memahami setiap tahapan dan peraturan pemilu," kata Divisi Sosialisasi, SDM, dan Pendidikan Pemilih KPU Kota Denpasar I Gusti Ngurah Agung Dharmayuda.
KPU Kota Denpasar sampai sejauh ini telah memberikan bimbingan teknis kepada relawan demokrasi sebanyak dua kali. Pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2013 dan yang kedua 21 Februari.
"Bimbingan teknis tersebut selain memberikan arahan juga menjadi evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan," ujarnya.
Acara yang dilaksanakan pada tanggal 21 Februari tersebut diikuti oleh 23 orang relawan demokrasi. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014