Negara (Antara Bali) - Penambangan liar untuk mengambil batu sungai di wilayah Desa Pulukan dan Medewi, Kabupaten Jembrana marak, sehingga warga sekitar khawatir terjadi longsor di sempadan sungai tersebut.
"Kami sudah mendapatkan informasi dan keluhan dari warga, sebagai tindaklanjut, kami minta Kepala Seksi Trantib untuk mengeluarkan seluruh truk penambang dari sungai," kata Camat Pekutatan, Ketut Eko Susilo, Selasa.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, setelah beberapa waktu lalu alat berat yang digunakan untuk mengeruk batu ditahan Polres Jembrana, pelaku penambangan liar kini menggunakan cara manual.
Pantauan di lokasi, kondisi sempadan sungai Desa Pulukan dan Medewi cukup parah akibat penambangan liar tersebut, karena pelaku tidak hanya mengambil batu di sungai, tapi juga dari tebing-tebing di sekitarnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014