Sumbawa Besar (Antara Bali)-  Sejak maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) tutup operasional pada awal Februari 2014, aktivitas di sekitar Bandar Udara Brang Biji, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat menjadi sepi.

"Sudah sejak awal bulan ini tidak ada penerbangan Merpati. Mungkin sudah kebijakan perusahaan maskapainya yang berhenti beroperasi, tapi ini berakibat bandara sekarang tidak seramai dulu," kata Syarifuddin, salah seorang karyawan Bandar Udara Brang Biji, Selasa.

Loket penjualan tiket yang dulu biasanya ramai dikunjungi calon penumpang, kini  terlihat sunyi.  Sepinya pelayanan di bandar udara pascapenutupan penerbangan Merpati dari dan menuju Sumbawa, berimbas menurunnya angka calon penumpang.

Menurut Syarifuddin, sejak Merpati tutup operasional, Bandar Udara Brang Biji, Sumbawa praktis hanya melayani penerbangan domestik dengan pesawat berbadan kecil, seperti TransNusa dan Sky Aviation, pesawat carteran yang sewaktu-waktu melayani penumpang yang hendak ke daerah wisata Amanwana, Pulau Moyo.  
    
"TransNusa tetap melayani penumpang dua kali sehari tujuan Lombok - Denpasar. Sedangkan Sky Aviation hanya sesekali saja beroperasi, karena merupakan pesawat carteran yang melayani wisatawan dari Bali ke Pulau Moyo," ujar Syarifuddin.

Dikatakan, biasanya pesawat Merpati yang melayani tujuan Bima- Denpasar - Sumbawa, diminati masyarakat  karena banyak calon penumpang yang bepergian ke arah timur Sumbawa. Seperti ke Bima atau wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara itu, sejumlah agen penjualan tiket pesawat di kota Sumbawa milik salah satu perusahaan BUMN itu, akhirnya tutup sebagai imbas dari kebijakan perusahaan penerbangan itu.

"Kami hanya tinggal menunggu perkembangan. Apakah Merpati hanya berhenti sementara atau tidak lagi beroperasi selamanya," kata Taufik, salah satu pemilik agen tiket pesawat. (*/DWA)

Pewarta: Oleh Siti Zulaeha

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014