Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta PLN membantu sepenuhnya pasokan listrik untuk mengoptimalkan pompa air di Guyangan, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung karena menjadi sumber air utama di pulau tersebut.

"Saat ini ada lima pompa air yang mengangkat sumber air Guyangan, dua pompa menggunakan listrik PLN sedangkan dua pompa mengandalkan genset dengan biaya Rp1 miliar setahun sedangkan satu pompa dalam kondisi rusak," katanya saat menerima kunjungan mantan General Manager PLN Distribusi Bali Ida Bagus Mardawa Padangratha dan jajaran, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, jika pasokan listriknya bisa dibantu sepenuhnya oleh pihak PLN, ia berkeyakinan akan semakin banyak air yang bisa diangkat dan dapat dimanfaatkan masyarakat setempat sehingga persoalan kesulitan mendapatkan air pada musim kemarau akan dapat teratasi.

Selain persoalan air, Pastika mendorong PLN mengembangkan pembangkit listrik dengan energi terbarukan di Nusa Penida, salah satu alternatifnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTU). "Pulau ini sangat berpotensi untuk pengembangan energi terbarukan," ujarnya.

Sementara itu, Mardawa yang baru beberapa hari mengakhiri tugasnya di Bali ini berjanji akan mengomunikasikan permintaan Gubernur Bali itu dengan pejabat yang baru agar berupaya menindaklanjuti. "Minimal Maret mendatang, harapan itu sudah dapat direalisasikan," ujarnya.

Ia juga melaporkan kondisi kelistrikan Bali yang saat ini masih tergolong aman. Kebutuhan listrik Bali pada beban puncak sebesar 721 MW, sedangkan ketersediaan daya mencapai 820 MW.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik Bali hingga 2020, pihaknya telah menambah dua kabel bawah laut untuk pasokan listrik dari Jawa dengan kapasitas masing-masing 100 MW.

Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Celukan Bawang diproyeksikan memasok listrik untuk Bali selatan sebesar 375 MW. Pada 2017, PLN juga akan membangun Sutet Bali Crossing yang menghasilkan 1800 MW dan Pembangunan PLTG Pesanggaran yang akan menghasilkan 200 MW. Dengan perencanaan tersebut, kebutuhan kelistrikan bisa mencapai nilai ekonomis pada 2020.

Mardawa juga menyinggung tentang program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PLN Distribusi Bali pada 2013 yang direalisasikan untuk membangun 10 unit bedah rumah.

Dalam kesempatan itu, ia memperkenalkan Syamsul Huda sebagai General Manajer PLN Distribusi Bali yang baru. Mardawa selanjutnya bertugas di Jawa Timur. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014