Denpasar (Antara Bali) - Pameran seni rupa kolaborasi perupa Indonesia dan Thailand akan berlangsung di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia, di Ketewel, Kabupaten Gianyar, 2--7 Februari 2014.

"Pameran yang melibatkan puluhan perupa dari kedua negara ini sebagai upaya mencermati dan merespons dinamika kehidupan sosial budaya di kawasan ASEAN," kata Anthonius Kho, salah seorang seniman dan penggagas pameran tersebut, di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, pameran tersebut mengusung tema "Neo Barbarian" yang mencoba mencermati dan merespons kecenderungan eksplorasi seni rupa kontemporer.

Pameran tersebut merupakan program kolaborasi antara Ardel Third Place Gallery, Bangkok, dan Wina Gallery, Ubud, Bali, dan telah digelar pada 12-17 Desember 2013 dalam memeriahkan "Bangkok Art and Culture Festival".

Pameran melibatkan tujuh perupa Thailand dan lima perupa Indonesia itu kembali akan digelar di Pulau Dewata.

Seniman yang terlibat dalam pameran kali ini antara lain dari Thailand Dearborn K. Mendhaka (seni visual dan media), Paretas Hutanggura (lukisan) dan Kongsak Gulglangdon (media, instalasi dan lukisan).

Selain itu juga Bussaraporn Thongchai (drawing dan lukisan), Kittiphon Udomrattanakulchai (Butho Performance), Chaiwat Kudapon (sculpture) dan Tommy Yoshimi (performance).

Sedangkan seniman dari Indonesia Anthonius Kho, Lekung Sugantika, Grace Tjondronimpuno, Laksmi Shitaresmi dan Edy Asmara.

Pameran internasional itu dengan kurator Apisak Sonjod dari Thailand dan dari Indonesia yang memberikan pengantar Richard Hortsman.

Anthonius Kho menambahkan, selain menampilkan karya-karya terpilih perupa Indonesia juga menghadirkan karya-karya terbaru buah respons muhibah seni tersebut, baik dua dimensi maupun tiga dimensi serta seni instalasi.

Penata kegiatan tersebut yang juga staf BBB Putu Aryastawa menambahkan, "Neo Barbarian" bukan program kolaborasi kultural pertama yang dilakukan oleh seniman Indonesia dan negara-negara sahabat.

Sebelumnya, Anthonius Kho juga telah menjalin kerja sama serupa di antaranya Indonesia-Malaysia, Indonesia-Myanmar, Indonesia-Reunion, Indonesia-China dan Indonesia-Pilipina.

"Ke depan kami merencanakan untuk membuat program art exchange ini antara Indonesia-Kamboja, Indonesia-Kuba, Indonesia-Dubai," tutur Anthonius Kho, seniman yang bermukim di perkampungan seniman Ubud.

Pada pameran tersebut juga akan digelar diskusi seni rupa bertajuk "Contemporary Thailand Art Circle" membahas perkembangan seni rupa kontemporer Thailand berikut problematik serta kemungkinan-kemungkinannya di masa depan.

Sebagai pembicara Apisak Sonjod, seorang kurator seni rupa Thailand yang kerap dipercaya menyelenggarakan berbagai kegiatan internasional, yang melibatkan seniman lintas bangsa.

Selain itu juga tampil perupa Dearborn K.Mendhaka dan seniman Kittipon Udomrattanakulchai. Dalam acara itu juga akan ditayangkan film-film dokumenter terkait proses kreatif dan perkembangan seni rupa di Thailand dan Indonesia. (*/Dwa)

Pewarta:

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014