Kuta (Antara Bali) - Tingkat penggunaan jasa layanan internet yang cukup tinggi di Indonesia mengakibatkan krisis alamat domain .com (dot com), yang saat ini tinggal tersisa 280 juta alamat.

"Permintaan alamat domain mengalami pertumbuhan rata-rata delapan juta pertahunnya," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Tifatul Sembiring di sela-sela konferensi internasional mengenai kesiapan pemanfaatan IPv6 sebagai dampak krisisi ketersediaan IPv4, di Kuta, Bali, Rabu.

Dikatakan Tifatul, meningkatnya permintaan akan sumber daya namun tidak diimbangi persediaan yang memadai, akan mengancam kelangkaan di masa mendatang.

Terlebih, kata dia, alamat domain internet protokol (IP) yang tersedia, jumlahnya memang cukup terbatas.

"Jumlah alamat yang mampu didukung IPv4 hanya di atas empat miliar alamat saja. Jumlah ini jelas tidak sebanding dengan proyeksi kebutuhan IP dunia internet yang terus berkembang pesat," kata Tifatul.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah menyambut positif respon para operator penyedia jasa layanan internet untuk membantu mengatasi krisis kelangkaan IPv4 menuju IPv6 secara bertahap.

"Penerapan IPv6 dapat menjaga kelangsungan usaha penyelenggara telekomunikasi, sekaligus memberi jasa internet yang berkualitas kepada masyarakat," ucapnya menambahkan.

Indonesia yang menikmati laju pertumbuhan internet yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, harus mengantisipasi kelangkaan alamat domain.

"Pemerintah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi dengan diproyeksikannya pengoperasian Palapa Ring pada akhir 2010," kata dia.

Dengan dukungan sarana infrastruktur tersebut, menteri mengharapkan bisa mendukung tercapainya target 10 ribu desa untuk bisa mengakses internet pada tahun 2014.

Dengan demikian, ujar Tifatul, penerapan IPV6 cukup mendesak untuk dapat dilakukan di Indonesia.

Lewat kegiatan kali ini ia mengharapkan dapat menghasilkan "taskforce" industri internet dari negara negara kawasan Asean dan Asia lainnya dalam mengantisipasi kelangkaan alamat domain.

"Kegiatan ini bisa membawa misi promosi kesadaran 'stakeholder' internet dalam membuka penelitian, program sumber daya internet, serta mendoromg masyarakat untuk pengembangan penggunaan internet," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010