Singaraja (Antara Bali) - Kepolisian Resor Buleleng menerima bantuan dari Mabes Polri berupa satu unit kendaraan meriam air senilai Rp4 miliar untuk mendukung pengamanan Pemilu 2014 di wilayah Bali utara itu.
"Kami berharap AWC (armored water canon/kendaraan meriam air) ini dapat meningkatkan pengamanan saat menghadapi para pengunjuk rasa," kata Kepala Polres Buleleng, Ajun Komisaris Besar Beny Arjanto, di Singaraja, Senin.
Dengan adanya bantuan itu, maka di Mapolres Buleleng kini sudah ada dua unit AWC. Satu unit lainnya merupakan milik Polda Bali.
"AWC ini menjadi ujung tombak dalam menghalau massa. Dengan kemampuan menyemprotkan air, kendaraan ini bisa memecah konsentrasi massa," ujarnya.
Beny mengemukakan bahwa AWC bantuan Mabes Polri itu dilengkapi kamera, penyemprot air, dan pelontar gas air mata lengkap dengan panel pengatur arah sasaran.
Kendaraan taktis tersebut dioperasikan lima hingga 10 personel terampil dan terlatih.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng Gede Suardana mengukuhkan 25 tenaga sukarelawan demokrasi.
"Mereka punya tanggung jawab memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang pentingnya peran serta atau partisipasi masyarakat pada saat pemilu," ujarnya.
Tenaga relawan demokrasi itu direkrut dari berbagai kalangan, seperti pemilih pemula, kaum perempuan, tokoh agama, tokoh adat, penyandang cacat, kaum marjinal, dan komunitas lainnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami berharap AWC (armored water canon/kendaraan meriam air) ini dapat meningkatkan pengamanan saat menghadapi para pengunjuk rasa," kata Kepala Polres Buleleng, Ajun Komisaris Besar Beny Arjanto, di Singaraja, Senin.
Dengan adanya bantuan itu, maka di Mapolres Buleleng kini sudah ada dua unit AWC. Satu unit lainnya merupakan milik Polda Bali.
"AWC ini menjadi ujung tombak dalam menghalau massa. Dengan kemampuan menyemprotkan air, kendaraan ini bisa memecah konsentrasi massa," ujarnya.
Beny mengemukakan bahwa AWC bantuan Mabes Polri itu dilengkapi kamera, penyemprot air, dan pelontar gas air mata lengkap dengan panel pengatur arah sasaran.
Kendaraan taktis tersebut dioperasikan lima hingga 10 personel terampil dan terlatih.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng Gede Suardana mengukuhkan 25 tenaga sukarelawan demokrasi.
"Mereka punya tanggung jawab memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang pentingnya peran serta atau partisipasi masyarakat pada saat pemilu," ujarnya.
Tenaga relawan demokrasi itu direkrut dari berbagai kalangan, seperti pemilih pemula, kaum perempuan, tokoh agama, tokoh adat, penyandang cacat, kaum marjinal, dan komunitas lainnya. (LHS)
Editor : Ni Luh Rhismawati
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014