Denpasar (Antara Bali) - Pengamat budaya dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ketut Sumadi menilai dialog lintas agama menjadi syarat mutlak dalam membangun kasih persaudaraan menuju masa depan yang lebih sejahtera dan damai.
"Untuk itu perlu pemahaman dan perjuangan untuk mengasah modal kecerdasan intelektual dengan kecerdasan mental menuju peradaban bangsa yang lebih baik," kata Ketua Program Doktor IHDN itu di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, peradaban bangsa yang bermandikan cahaya kasih Tuhan menjadi sebuah perjuangan yang tidak lagi mementingkan diri sendiri.
"Salah satu kearifan lokal Bali Tri Hita Karana yakni hubungan yang harmonis dan serasi antartiga komponen manusia, lingkungan dan Tuhan sangat relavan dan telah diadopsi menjadi landasan pembangunan global," ujar Ketut Sumadi.
Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali tanggal 5-7 Oktober 2013 menetapkan filosofi Tri Hita Karana sebagai landasan pembangunan di 21 negara anggota APEC.
Sumadi menilai dengan adanya pengakuan dunia internasional terhadap falsafah Tri Hita Karana akan semakin memperkuat citra Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Untuk itu perlu pemahaman dan perjuangan untuk mengasah modal kecerdasan intelektual dengan kecerdasan mental menuju peradaban bangsa yang lebih baik," kata Ketua Program Doktor IHDN itu di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, peradaban bangsa yang bermandikan cahaya kasih Tuhan menjadi sebuah perjuangan yang tidak lagi mementingkan diri sendiri.
"Salah satu kearifan lokal Bali Tri Hita Karana yakni hubungan yang harmonis dan serasi antartiga komponen manusia, lingkungan dan Tuhan sangat relavan dan telah diadopsi menjadi landasan pembangunan global," ujar Ketut Sumadi.
Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali tanggal 5-7 Oktober 2013 menetapkan filosofi Tri Hita Karana sebagai landasan pembangunan di 21 negara anggota APEC.
Sumadi menilai dengan adanya pengakuan dunia internasional terhadap falsafah Tri Hita Karana akan semakin memperkuat citra Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013