Jakarta (Antara Bali) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia memperkirakan industri kreatif akan menjadi kekuatan baru ekonomi Indonesia sehingga organisasi pengusaha itu memberikan perhatian serius pada pengembangan industri tersebut.
"Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan industri kreatif yang diperhitungkan dunia," kata Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hipmi Ariful Y Hidayat atau yang biasa disapa Erik Hidayat di Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan dengan melihat besarnya potensi Indonesia untuk menjadi pemimpin di sektor industri kreatif dunia, Hipmi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut dengan membuat wadah pergerakan bagi industri kreatif Indonesia bernama HIPRO.
"Dalam mencapai tujuan ini tentu saja HIPRO tidak dapat berjalan sendiri, perlu kerjasama dari semua pemangku kepentingan industri kreatif Indonesia. Saya optimis industri kreatif kita dapat menjadi yang terdepan di kancah internasional," ujar Erik di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut dia, sebagai debut pertamanya dalam kancah industri kreatif, HIPRO mengadakan kegiatan diskusi terbuka antar pemangku kepentingan industri kreatif dengan tema "Media, Industri Kreatif dan Nation Branding".
Tema acara ini dipilih mengingat media tidak hanya memiliki peran sentral dalam mewujudkan sosialisasi industri kreatif, namun dinilai mampu dalam membangun sebuah Nation Branding yang mengkomunikasikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan industri kreatif yang diperhitungkan dunia," kata Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hipmi Ariful Y Hidayat atau yang biasa disapa Erik Hidayat di Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan dengan melihat besarnya potensi Indonesia untuk menjadi pemimpin di sektor industri kreatif dunia, Hipmi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut dengan membuat wadah pergerakan bagi industri kreatif Indonesia bernama HIPRO.
"Dalam mencapai tujuan ini tentu saja HIPRO tidak dapat berjalan sendiri, perlu kerjasama dari semua pemangku kepentingan industri kreatif Indonesia. Saya optimis industri kreatif kita dapat menjadi yang terdepan di kancah internasional," ujar Erik di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa.
Menurut dia, sebagai debut pertamanya dalam kancah industri kreatif, HIPRO mengadakan kegiatan diskusi terbuka antar pemangku kepentingan industri kreatif dengan tema "Media, Industri Kreatif dan Nation Branding".
Tema acara ini dipilih mengingat media tidak hanya memiliki peran sentral dalam mewujudkan sosialisasi industri kreatif, namun dinilai mampu dalam membangun sebuah Nation Branding yang mengkomunikasikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013