Denpasar (Antara Bali) - PT PLN Area Distribusi Bali Selatan membangun 329 gardu listrik tambahan untuk mengantisipasi gangguan kelistrikan saat musim hujan.
"Kami membangun gardu tambahan yang disebut gardu sisipan itu untuk meningkatkan kualitas tegangan jika terjadi masalah dengan gardu yang sudah ada akibat musim hujan," kata Humas PLN Area Distribusi Bali Selatan I Wayan Redika, di Denpasar, Jumat.
Ia mengemukakan beban puncak listrik di areal Bali Selatan sempat beberapa waktu terakhir dalam sehari mencapai 720 megawatt (MW) di tengah daya listrik yang mampu disediakan PLN sebesar 770 MW.
Sementara jumlah pelanggan di area Bali Selatan (mencakup Kabupaten Badung, Tabanan dan Kota Denpasar) sekitar 400 ribu.
"Kami tidak ingin ketika terjadi hujan lebat yang menyebabkan gardu terganggu lalu berimbas terhadap pasokan listrik pada pelanggan yang jumlahnya cukup banyak, karena itulah dibangun gardu sisipan. Bagaimanapun tidak bisa dihindari bahwa saat musim hujan akan terjadi kenaikan volume gangguan," ujarnya.
Pihaknya juga sudah melakukan antisipasi dengan mengintensifkan pemangkasan pohon dan ranting di sekitar gardu dan tiang listrik yang ada.
"Termasuk mengganti kabel-kabel listrik menjadi terbungkus atau berisolasi," katanya.
Redika menambahkan, meskipun pihaknya sudah melakukan berbagai upaya antisipasi, ia mengharapkan masyarakat tetap kooperatif dalam hal mau merelakan jika ternyata ada bagian tanah halaman depan (telajakan) yang terkena pembangunan gardu sisipan.
Selain itu, masyarakat diharapkan aktif melaporkan kepada PLN lewat nomor telepon 123 jika ternyata ada masalah atau hal yang tidak biasa dengan kondisi listrik di rumah masing-masing sehingga tidak sampai berdampak fatal bagi lingkungan.
"Kalau berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, gangguan kelistrikan saat musim hujan terbanyak terjadi di Kabupaten Tabanan dan wilayah Kecamatan Petang, Badung, karena kondisi di sana banyak pohon besar dan tebing," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kami membangun gardu tambahan yang disebut gardu sisipan itu untuk meningkatkan kualitas tegangan jika terjadi masalah dengan gardu yang sudah ada akibat musim hujan," kata Humas PLN Area Distribusi Bali Selatan I Wayan Redika, di Denpasar, Jumat.
Ia mengemukakan beban puncak listrik di areal Bali Selatan sempat beberapa waktu terakhir dalam sehari mencapai 720 megawatt (MW) di tengah daya listrik yang mampu disediakan PLN sebesar 770 MW.
Sementara jumlah pelanggan di area Bali Selatan (mencakup Kabupaten Badung, Tabanan dan Kota Denpasar) sekitar 400 ribu.
"Kami tidak ingin ketika terjadi hujan lebat yang menyebabkan gardu terganggu lalu berimbas terhadap pasokan listrik pada pelanggan yang jumlahnya cukup banyak, karena itulah dibangun gardu sisipan. Bagaimanapun tidak bisa dihindari bahwa saat musim hujan akan terjadi kenaikan volume gangguan," ujarnya.
Pihaknya juga sudah melakukan antisipasi dengan mengintensifkan pemangkasan pohon dan ranting di sekitar gardu dan tiang listrik yang ada.
"Termasuk mengganti kabel-kabel listrik menjadi terbungkus atau berisolasi," katanya.
Redika menambahkan, meskipun pihaknya sudah melakukan berbagai upaya antisipasi, ia mengharapkan masyarakat tetap kooperatif dalam hal mau merelakan jika ternyata ada bagian tanah halaman depan (telajakan) yang terkena pembangunan gardu sisipan.
Selain itu, masyarakat diharapkan aktif melaporkan kepada PLN lewat nomor telepon 123 jika ternyata ada masalah atau hal yang tidak biasa dengan kondisi listrik di rumah masing-masing sehingga tidak sampai berdampak fatal bagi lingkungan.
"Kalau berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, gangguan kelistrikan saat musim hujan terbanyak terjadi di Kabupaten Tabanan dan wilayah Kecamatan Petang, Badung, karena kondisi di sana banyak pohon besar dan tebing," ujarnya. (LHS)
Editor : Ni Luh Rhismawati
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013