Denpasar (Antara Bali) - Dr HIR Hinzler asal Leiden University Belanda menilai, prosa dan puisi bahasa daerah Bali yang ditulis pada era tahun 1400-an mengandung dan menunjukkan unsur keindahan.

"Kondisi demikian hendaknya dapat digali, dilestarikan dan dikembangkan sehingga bahasa daerah Bali tetap lestari dalam perkembangan zaman," kata Dr Hinzler seperti yang ditirukan Nyoman Gunarsa yang menggagas Festival Internasional Bahasa Bali atau International Festival of Balinese Language (IFBL), Kamis.

Gunarsa, pendiri dan pemilik Museum Seni Lukis Klasik Bali di Semarapura, Kabupaten Klungkung menerima masukan dari para ahli bahasa di mancanegara, termasuk Dr Hinzler yang pernah melakukan penelitian di Bali.

Ia mengingatkan, untuk terus bisa belajar tidak saja asal muasal keluarga seperti yang tertera dalam babad (cerita yang tertulis), namun juga menyangkut bahasa dan sastra daerah Bali.

"Di Inggris dan Belanda ada kamus referensi berbasis daring (online) dari semua kata yang digunakan pada masa lalu dan saat ini. Lalu mengapa kita tidak melakukan kompilasi kamus bahasa Bali seperti yang dilakukan oleh Van der Tuuk sebagai dasar pijakan," ujar Dr Hinzler.

Ia menjelaskan, dalam kamus referensi telah dilatinisasi dan sebagian digitalisasi lebih dari 10.000 kata dalam bahasa Jawa Kuno dari naskah yang tersimpan di Gedong Kirtya Singaraja, Bali yang dimulai sejak tahun 1929. (*/ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013