Denpasar (Antara Bali) - Para pelajar SMP dan SMA di Kota Denpasar dilatih dan diajak memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk berkebun sebagai upaya menciptakan ketahanan pangan.

"Acara yang kami kemas dalam bentuk belajar di lapangan atau `outing class` ini sebagai upaya Pemkot Denpasar untuk mengajak generasi muda kota bersama-sama memiliki tanggung jawab terhadap dinamika kota khususnya dalam hal ketahanan pangan," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Made Mertajaya, di Denpasar, Sabtu.

Acara tersebut dipusatkan di Banjar (dusun adat) Cengkilung, Denpasar, yang melibatkan siswa SMPN 12 dan SMAN 8 Denpasar.

Menurut dia, Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dengan tingkat urbanisasi yang sangat tinggi membawa dampak terbatasnya lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kegiatan berkebun dan bertani dalam lahan yang terbatas, diharapkan dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan nantinya masing-masing rumah keluarga akan menjadi agen perubahan dalam hal pertanian di perkotaan sesuai semangat Hijau Kotaku Rumahku," katanya.

Pihaknya tidak memungkiri hal tersebut tentu menjadi tantangan Pemerintah Kota Denpasar untuk meningatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya kepada generasi muda.

"Padahal menghasilkan beraneka ragam bahan pangan dapat memberikan sumbangan ekonomi yang berarti bagi kehidupan rumah tangga, serta manfaat ekologis yang sangat dibutuhkan sebagai dampak perubahan cuaca dan iklim," ucapnya.

Mertajaya mencontohkan PKK Banjar Cengkilung telah mampu mempraktikkan dimasing-masing rumah tangga dengan menanam tomat, terong, dan sayur-sayuran yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari.

Sementara itu, I GAN Anggreni dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar berpendapat berkebun merupakan kegiatan yang mengasyikkan, apalagi pelajaran berkebun dulunya sangat diminati para siswa.

"Namun kondisinya kini jauh berbeda, keterbatasan lahan membuat kegiatan berkebun semakin sulit ditemukan," katanya.

Ia menambahkan, melalui kegiatan berkebun, walaupun dengan lahan terbatas para siswa dapat melakukan cara-cara kreatif untuk menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman pangan.

"Selama ada udara dan cahaya matahari tanaman pasti dapat tumbuh. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran di sekolah dengan menggunakan bahan bekas seperti tong sampah bekas dan bahan lainnya yang dimanfaatkan untuk tempat menanam," ujar Anggreni. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013