Denpasar (Antara Bali) - Direktur Eksekutif "Human Rights Resource Center" (HRRC) Marzuki Darusman mengharapkan semua pihak bisa mengikuti keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait penyelesaian kasus Syiah di Sampang, Madura.

"Presiden sudah mengambil alih masalah ini dan sebaiknya kita ikuti saja. Presiden sudah menganggap kasus Syiah ada pada titik yang kritis sehingga mengambil langkah untuk menyelesaikan dan mengembalikan kelompok yang bersangkutan ke tempatnya bermukim selama ini," katanya di sela-sela workshop internasional di Denpasar, Senin.

Menurut dia, semua pihak hendaknya bisa merujuk dan menyambut baik keputusan presiden karena penyelesaian masalah kelompok Syiah sudah pada alur penyelesaian yang benar.

"Sekarang tinggal betul-betul dilaksanakan sebagaimana mestinya," kata direktur eksekutif dari yayasan nonprofit yang rutin melaksanakan riset, pelatihan, dan pendidikan terkait dengan hukum di wilayah ASEAN itu.

Mayoritas bangsa ini, ucap dia, tentunya sangat menghendaki supaya kemajemukan dihargai dan membiarkan kelompok-kelompok masyarakat hidup sesuai dengan jalan hidupnya.

"Kami juga menginginkan dalam kehidupan bangsa ini tidak ada dominasi suatu kelompok terhadap yang lain," katanya di sela workhsop keenam "Summer Institute in International Humanitarian Law and Human Rights, Migration and Human Rights" itu.

Mantan Jaksa Agung itu mengatakan, mau disebut apapun atributnya kalau sudah mendominasi dengan tindakan-tindakan yang mengandung kekerasan merupakan kekeliruan mendasar.

"Dari kalangan atas sampai ke bawah sebaiknya melakukan hal yang patut dilakukan untuk memulihkan kembali keadaan kita, tanpa ada gangguan satu sama lain sehingga bisa tenteram sebagai suatu bangsa," ujarnya.

Pihaknya pun mengharapkan semua pihak mengerti hakikat dari keputusan presiden itu bahwa di Indonesia tidak ada satu jengkal daerah yang tidak boleh dihuni oleh orang-orang Indonesia manapun, apalagi yang sudah bertahun-tahun membina kehidupan di sana.

"Marilah bersama-sama saling mengingatkan, terbuka dan jangan ada keragu-raguan sekalipun berhadapan dengan kelompok yang garang dan yang mungkin sangat keras," ujar Marzuki. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013