Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyumbangkan sejumlah buku untuk menambah koleksi perpustakaan Bhinneka Tunggal Ika milik Wayan Arta Widjana, penyandang disabilitas dari Desa Tibubiu, Kabupaten Tabanan.
"Pak Wayan ini luar biasa, mengelola perpustakaan di tengah kondisi keterbatasan ekonomi dan fisiknya. Dalam keterbatasan, masih berpikir untuk membantu orang lain," katanya di sela-sela mengunjungi Wayan Arta Widjana di Tabanan, Selasa.
Menurut dia, hal yang dilakukan Wayan patut ditiru oleh orang lain, utamanya oleh mereka yang taraf ekonomi dan fisiknya lebih sempurna.
"Dalam konsep Hindu ada yang namanya Jnana Marga atau jalan menuju Tuhan dengan cara menyebarkan ilmu pengetahuan. Yang dilakukan Wayan merupakan wujud yadnya (persembahan secara tulus ikhlas) yang terbaik," ujarnya.
Ia memandang Wayan walaupun lumpuh, perilakunya begitu luar biasa, karena dalam keadaan yang serba terbatas berbuat untuk orang lain dan turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pastika pada kesempatan ini menyerahkan sumbangan buku kepada perpustakaan Bhinneka Tunggal Ika yang diterima langsung oleh Widjana. Sumbangan itu di antaranya 47 buku dari Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali, sumbangan buku pribadi dari Gubernur Bali dan sumbangan buku dari Biro Humas Setda Provinsi Bali.
Salah satu buku yang disumbangkan atas nama pribadi adalah buku Bhagavad Gita yang sudah ditandatangani langsung oleh Gubernur Bali.
Ia pun mempersilakan Widjana untuk meminjamkan buku-buku tersebut kepada masyarakat sekitar. "Kalau hilang, minta lagi sama saya, saya akan berikan," ujarnya.
Bahkan mantan Kapolda Bali ini berjanji akan membantu supaya perpustakaan tersebut bisa menampung lebih banyak buku lagi.
Pastika juga memberikan pujian kepada ibu kandung Widjana, Ni Ketut Rigig (61) yang telah merawat Widjana dan ayahnya yang sudah terserang stroke.
"Saya berjanji akan memberikan bantuan permodalan kepada keluarga ibu agar bisa kembali berjualan," ujarnya.
Warung milik keluarga tersebut yang terletak persis di sebelah perpustakaan sudah tidak beroperasi karena kesulitan modal. Padahal lokasinya strategis karena terletak di depan Kantor Kepala Desa dan SD N 2 Tibubiu.
"Nanti mungkin istri saya yang akan ke sini membawakan bantuan," katanya.
Sementara itu Widjana mengaku senang karena telah didatangi oleh Gubernur Bali dan mendapat bantuan sejumlah buku.
Ia mengatakan perpustakaan itu sudah didirikan sejak 13 tahun yang lalu. Awalnya koleksi buku didapatkan dari Konsulat Swiss, bantuan Ir I Wayan Sudarma, dan sebagainya.
Sebelumnya Widjana juga sempat mendapatkan bantuan kursi roda dari Ketua BK3S Provinsi Bali Ny Ayu Pastika. "Ini kursi roda bantuan Bali Mandara," kata Widjana. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pak Wayan ini luar biasa, mengelola perpustakaan di tengah kondisi keterbatasan ekonomi dan fisiknya. Dalam keterbatasan, masih berpikir untuk membantu orang lain," katanya di sela-sela mengunjungi Wayan Arta Widjana di Tabanan, Selasa.
Menurut dia, hal yang dilakukan Wayan patut ditiru oleh orang lain, utamanya oleh mereka yang taraf ekonomi dan fisiknya lebih sempurna.
"Dalam konsep Hindu ada yang namanya Jnana Marga atau jalan menuju Tuhan dengan cara menyebarkan ilmu pengetahuan. Yang dilakukan Wayan merupakan wujud yadnya (persembahan secara tulus ikhlas) yang terbaik," ujarnya.
Ia memandang Wayan walaupun lumpuh, perilakunya begitu luar biasa, karena dalam keadaan yang serba terbatas berbuat untuk orang lain dan turut mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pastika pada kesempatan ini menyerahkan sumbangan buku kepada perpustakaan Bhinneka Tunggal Ika yang diterima langsung oleh Widjana. Sumbangan itu di antaranya 47 buku dari Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali, sumbangan buku pribadi dari Gubernur Bali dan sumbangan buku dari Biro Humas Setda Provinsi Bali.
Salah satu buku yang disumbangkan atas nama pribadi adalah buku Bhagavad Gita yang sudah ditandatangani langsung oleh Gubernur Bali.
Ia pun mempersilakan Widjana untuk meminjamkan buku-buku tersebut kepada masyarakat sekitar. "Kalau hilang, minta lagi sama saya, saya akan berikan," ujarnya.
Bahkan mantan Kapolda Bali ini berjanji akan membantu supaya perpustakaan tersebut bisa menampung lebih banyak buku lagi.
Pastika juga memberikan pujian kepada ibu kandung Widjana, Ni Ketut Rigig (61) yang telah merawat Widjana dan ayahnya yang sudah terserang stroke.
"Saya berjanji akan memberikan bantuan permodalan kepada keluarga ibu agar bisa kembali berjualan," ujarnya.
Warung milik keluarga tersebut yang terletak persis di sebelah perpustakaan sudah tidak beroperasi karena kesulitan modal. Padahal lokasinya strategis karena terletak di depan Kantor Kepala Desa dan SD N 2 Tibubiu.
"Nanti mungkin istri saya yang akan ke sini membawakan bantuan," katanya.
Sementara itu Widjana mengaku senang karena telah didatangi oleh Gubernur Bali dan mendapat bantuan sejumlah buku.
Ia mengatakan perpustakaan itu sudah didirikan sejak 13 tahun yang lalu. Awalnya koleksi buku didapatkan dari Konsulat Swiss, bantuan Ir I Wayan Sudarma, dan sebagainya.
Sebelumnya Widjana juga sempat mendapatkan bantuan kursi roda dari Ketua BK3S Provinsi Bali Ny Ayu Pastika. "Ini kursi roda bantuan Bali Mandara," kata Widjana. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013