Denpasar (Antara Bali) - Penerima beras untuk masyarakat miskin di Provinsi Bali berkurang 776 rumah tangga seiring dengan makin membaiknya kondisi perekonomian di Pulau Dewata itu.
"Dengan berkurangnya jumlah rumah tangga sasaran ini, maka beban kami juga berkurang," kata Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Bali, Gede Rempiana, di Denpasar, Senin.
Ia mengemukakan alasan berkurangnya penerima raskin itu di antanya pertumbuhan ekonomi di Bali selama triwulan I/2013 sebesar 6,71 persen.
Awalnya penerima raskin di Bali tercatat sebanyak 151.924 rumah tangga dengan jumlah besar mencapai 2.278 ton. "Namun sejak Maret 2013 776 rumah tangga," katanya.
Dari jumlah rumah tangga miskin yang berkurang itu sesuai laporan yang diterima berasal Kabupaten Badung sebanyak 443, Kabupaten Gianyar (-268), dan Kabupaten Bangli (-65).
Gede Rempiana memastikan kelancaran penyaluran raskin ke 715 desa di sembilan kabupaten/kota, termasuk pembayarannya sebesar Rp1.600 per kilogram. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dengan berkurangnya jumlah rumah tangga sasaran ini, maka beban kami juga berkurang," kata Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Bali, Gede Rempiana, di Denpasar, Senin.
Ia mengemukakan alasan berkurangnya penerima raskin itu di antanya pertumbuhan ekonomi di Bali selama triwulan I/2013 sebesar 6,71 persen.
Awalnya penerima raskin di Bali tercatat sebanyak 151.924 rumah tangga dengan jumlah besar mencapai 2.278 ton. "Namun sejak Maret 2013 776 rumah tangga," katanya.
Dari jumlah rumah tangga miskin yang berkurang itu sesuai laporan yang diterima berasal Kabupaten Badung sebanyak 443, Kabupaten Gianyar (-268), dan Kabupaten Bangli (-65).
Gede Rempiana memastikan kelancaran penyaluran raskin ke 715 desa di sembilan kabupaten/kota, termasuk pembayarannya sebesar Rp1.600 per kilogram. (WRA)
Editor : I Gede Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013