Yogyakarta (Antara Bali) - Sejumlah perajin batik jumputan di Batikan, Kelurahan Tahunan, Kota Yogyakarta, mulai meningkatkan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan menjelang Ramadhan dan  Idul Fitri 1434 Hijriah.

Seorang pengusaha batik jumputan di Batikan Tuliswati Sandhi  di Yogyakarta, Senin, mengatakan pihaknya telah menambah produksi hingga 30 persen dari produksi normal harian.

"Setiap mendekati puasa dan Idul Fitri permintaan selalu melonjak baik dari kalangan peminat lokal maupun luar kota,"kata pemilik Show Room "Dea Modis" ini.

Meskipun usaha batik jumputan  masih tergolong baru, menurut dia sebulan mendekati puasa, omzet per bulan telah mengalami lonjakan hingga 100 persen.

"Pada hari biasa omzet berkisar Rp2-3 juta per bulan, saat ini telah melonjak hingga Rp6 juta per bulan," katanya.

Untuk memenuhi target produksi, ia mengaku menambah jumlah tenaga kerja. Dari hari biasa membutuhkan sebanyak 2 hingga 3 tenaga kerja, saat ini menjadi 5 sampai 6 orang.

"Memang jika hanya mengandalkan tenaga kerja inti harian kami sering kewalahan sehingga ada tambahan tiga tenaga kerja baru yang kami rekrut dari masyarakat sekitar," katanya.

Ia mengatakan pembuatan per lembar batik jumputan dengan ukuran 2 meter tersebut membutuhkan waktu sehari hingga seminggu, tergantung tingkat kerumitan motif. Kisaran harga batik jumputan, menurut dia, saat ini dijual mulai Rp175.000 hingga Rp250.000 per lembar. (LHS)

Pewarta: Oleh Luqman Hakim

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013