Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjanjikan satu unit kapal patroli yang dianggarkan dari APBD Provinsi Bali-Perubahan 2013 yang akan dioperasionalkan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
"Supaya bisa patroli laut bersama polisi, akhir tahun selambat-lambatnya sudah dapat itu (kapal patroli)," katanya saat mengunjungi masyarakat di Desa Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Kamis.
Pihaknya kemudian memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Putu Suasana untuk menganggarkan dana pembelian kapal atau "boat" dianggaran perubahan yang ditaksir harganya mencapai sekitar Rp400 juta.
Mantan Kepala Polda Bali itu menginginkan agar kehadiran kapal patroli itu bisa menjaga keamanan laut Nusa Penida dari tangan-tangan jahil.
Selain itu Gubernur Bali juga menginginkan agar aparat Desa Sakti bersama masyarakat untuk segera membuat awig-awing (aturan hukum adat) dalam melindungi kelautan sehingga memiliki aturan adat yang jelas dalam menindak apabila ada pelanggaran laut.
"Desa Pakraman segera membuat awig-awig karena itu lebih ampuh dari undang-undang. Saya mohon kalau mungkin buat pertemyan untuk tegakkan aturan di laut agar dilindungi," ujar Pastika.
Perbekel Desa Sakti, Agus Made Alep saat bertatap muka dengan Pastike mengatakan bahwa masih banyak nelayan dari luar Bali yang mencari ikan dengan cara pengeboman yang merusak ekosistem laut pulau yang dikenal kering itu.
"Saya lihat banyak nelayan dari luar yang mencari ikan dengan mengebom, saya mohon agar ini diperhatikan," ujarnya. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Supaya bisa patroli laut bersama polisi, akhir tahun selambat-lambatnya sudah dapat itu (kapal patroli)," katanya saat mengunjungi masyarakat di Desa Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Kamis.
Pihaknya kemudian memerintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Putu Suasana untuk menganggarkan dana pembelian kapal atau "boat" dianggaran perubahan yang ditaksir harganya mencapai sekitar Rp400 juta.
Mantan Kepala Polda Bali itu menginginkan agar kehadiran kapal patroli itu bisa menjaga keamanan laut Nusa Penida dari tangan-tangan jahil.
Selain itu Gubernur Bali juga menginginkan agar aparat Desa Sakti bersama masyarakat untuk segera membuat awig-awing (aturan hukum adat) dalam melindungi kelautan sehingga memiliki aturan adat yang jelas dalam menindak apabila ada pelanggaran laut.
"Desa Pakraman segera membuat awig-awig karena itu lebih ampuh dari undang-undang. Saya mohon kalau mungkin buat pertemyan untuk tegakkan aturan di laut agar dilindungi," ujar Pastika.
Perbekel Desa Sakti, Agus Made Alep saat bertatap muka dengan Pastike mengatakan bahwa masih banyak nelayan dari luar Bali yang mencari ikan dengan cara pengeboman yang merusak ekosistem laut pulau yang dikenal kering itu.
"Saya lihat banyak nelayan dari luar yang mencari ikan dengan mengebom, saya mohon agar ini diperhatikan," ujarnya. (DWA)
Editor : Dewa Sudiarta Wiguna
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013