Mangapura (Antara Bali) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap kader partai politik berlambang banteng gemuk dalam lingkaran itu yang melompat pagar ke parpol lain tidak memiliki ideologi yang kuat.
"Mereka tidak bisa dikatakan politisi militan, apalagi kader yang lompat partai lebih dari sekali," kata anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Badung I Made Duama di Mangapura, Selasa.
Menurut dia, masyarakat sebaiknya jeli melihat kader seperti itu karena mereka maju cenderung mengutamakan kepentingan pribadi bukan kepentingan rakyat.
Oleh sebab itu dia tidak yakin mereka bisa menduduki kursi legislatif atau menjadi kepala daerah karena sepak terjangnya membodohi masyarakat.
"Lain halnya, jika kader partai tersebut sejak awal berpolitik dan masuk partai sudah ditekan oleh lawan-lawan politiknya sehingga mengharuskannya pindah partai," ujarnya.
Duama yang juga anggota Komisi A DPRD Kabupaten Badung itu juga menganggap sikap politik itu wajar, namun masyarakat juga harus jeli melihat kader-kader tersebut agar tidak salah mendudukung kader.
Pihaknya mengakui bahwa di wilayahnya dan bahkan di Bali banyak ditemui penindasan terhadap kader yang mengakibatkan mereka pindah parpol, tetapi dia menyarankan masih banyak solusi selain pindah parpol agar tetap bisa menjaga amanat masyarakat. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Mereka tidak bisa dikatakan politisi militan, apalagi kader yang lompat partai lebih dari sekali," kata anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Badung I Made Duama di Mangapura, Selasa.
Menurut dia, masyarakat sebaiknya jeli melihat kader seperti itu karena mereka maju cenderung mengutamakan kepentingan pribadi bukan kepentingan rakyat.
Oleh sebab itu dia tidak yakin mereka bisa menduduki kursi legislatif atau menjadi kepala daerah karena sepak terjangnya membodohi masyarakat.
"Lain halnya, jika kader partai tersebut sejak awal berpolitik dan masuk partai sudah ditekan oleh lawan-lawan politiknya sehingga mengharuskannya pindah partai," ujarnya.
Duama yang juga anggota Komisi A DPRD Kabupaten Badung itu juga menganggap sikap politik itu wajar, namun masyarakat juga harus jeli melihat kader-kader tersebut agar tidak salah mendudukung kader.
Pihaknya mengakui bahwa di wilayahnya dan bahkan di Bali banyak ditemui penindasan terhadap kader yang mengakibatkan mereka pindah parpol, tetapi dia menyarankan masih banyak solusi selain pindah parpol agar tetap bisa menjaga amanat masyarakat. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013