Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng melibatkan aparat desa adat atau "desa pakraman" untuk memerangi wabah penyakit HIV/AIDS di wilayah utara Bali itu.
"Berbagai upaya kami lakukan untuk mewujudkan Kabupaten Buleleng `Zero HIV/AIDS` pada 2015, termasuk dengan melibatkan pihak desa pakraman," kata Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Minggu.
Sebelumnya, Nyoman Sutjidra yang juga Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Buleleng itu juga melibatkan lembaga sosial untuk memerangi penyakit mematikan itu, termasuk dengan membuat peraturan daerah.
Namun upaya-upaya itu dirasa belum cukup, apalagi keberadaan tempat hiburan malam seperti kafe makin menjamur di Kabupaten Buleleng.
"Keberadaan kafe yang sudah menjamur sudah sampai pelosok desa dengan mempekerjakan sejumlah wanita yang urbanisasi ke Bali, khususnya setelah sejumlah lokalisasi di Surabaya dan Jakarta ditutup," kata wakil bupati yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan itu. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Berbagai upaya kami lakukan untuk mewujudkan Kabupaten Buleleng `Zero HIV/AIDS` pada 2015, termasuk dengan melibatkan pihak desa pakraman," kata Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Minggu.
Sebelumnya, Nyoman Sutjidra yang juga Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Buleleng itu juga melibatkan lembaga sosial untuk memerangi penyakit mematikan itu, termasuk dengan membuat peraturan daerah.
Namun upaya-upaya itu dirasa belum cukup, apalagi keberadaan tempat hiburan malam seperti kafe makin menjamur di Kabupaten Buleleng.
"Keberadaan kafe yang sudah menjamur sudah sampai pelosok desa dengan mempekerjakan sejumlah wanita yang urbanisasi ke Bali, khususnya setelah sejumlah lokalisasi di Surabaya dan Jakarta ditutup," kata wakil bupati yang berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan itu. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013