Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali hingga saat ini masih kekurangan sekitar 395 psikiater atau ahli kedokteran jiwa jika dilihat dari perbandingan ideal dengan jumlah penduduk Pulau Dewata yang mencapai 4,2 juta jiwa.

"Idealnya satu psikiater untuk 10 ribu penduduk, tetapi di Bali hanya ada 25 psikiater dan terkonsentrasi di Denpasar," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Cabang Denpasar dr Nyoman Hanati SpKj (K) di Denpasar, Kamis.

Di Universitas Udayana sebenarnya sudah ada program studi Psikiatri. Namun menurut dia, peminatnya setiap semester ternyata sangat sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa di kalangan dokter sendiri juga memosisikan kesehatan jiwa paling belakang.

Sementara itu, Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Diah Setia Utami menambahkan bahwa minimnya jumlah psikiater tidak hanya terjadi di Bali.

"Total psikiater kita di Tanah Air sekitar 715 orang, sedangkan jumlah penduduk Indonesia telah mencapai angka 245 juta jiwa. Bisa dibayangkan betapa banyak kekurangannya dan psikiater itu mayoritas ada di Bandung," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan di setiap puskesmas di Pulau Dewata sesungguhnya sudah ada tim pembina kesehatan jiwa masyarakat sebagai upaya menjembatani kekurangan psikiater. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013