Sleman (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat terhadap bahaya merokok karena dampak buruk yang ditimbulkan bukan sekadar masalah kesehatan penduduk tetapi juga ekonomi rumah tangga dan negara.

"Penggunaan tembakau, utamanya untuk menjadi masalah kesehatan global karena dampak yang ditimbulkan tidak hanya terbatas masalah kesehatan penduduk tetapi juga ekonomi rumah tangga dan negara," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr Mafilindati Nuraini, Senin.

Menurut dia, kasus kematian akibat tembakau di seluruh dunia pada 2005 mencapai 5,4 juta jiwa dan memasuki abad 20 mencapai 100 juta jiwa. "Dari data tersebut diperkirakan kematian akibat tembakau adalah satu kematian setiap detik," katanya.

Ia mengatakan, dari aspek kesehataan rokok merupakan pembunuh nomor satu. Rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti nikotin yang bersifat adiktif, tar yang bersifat karsinogenik dan formalin.

"Ada 25 jenis penyakit yang ditimbulkan karena kebiasaan merokok seperti emfisema, kanker paru, bronkhitis kronis dan penyakit paru lainnya," katanya.

Mafilindati mengatakan, sosialisasi ini secara umum bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan asap rokok dan aktivitas merokok.

"Secara khusus bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa mewujutkan udara yang sehat dan segar adalah tanggung jawab setiap orang, dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktiv dalam melaksanakan peraturan bupati nomor 42 tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok," katanya.

Ia mengatakan, di Kabupaten Sleman, dari hasil pemantauan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dilakukan di 44.385 KK pada 2010 terpantau 44,93 persen rumah tangga memiliki kebiasaan merokok di dalam rumah.

"Data tersebut sesuai dengan Riskesdas 2010 bahwa 76,6 persen perokok, merokok di dalam rumah ketika bersama anggota keluarga lain. Hal ini mungkin tidak terlihat berbahaya padahal anggota keluarga yang tidak merokok sebagai perokok pasif terdampak secara tidak langsung dari paparan asap rokok perokok aktif," katanya. (*/WRA)

Pewarta: Oleh Victorianus Sat Pranyoto

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013