Beijing (Antara Bali) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menegaskan dalam lima tahun mendatang birokrasi di Indonesia harus sudah lebih efektif dan efisien, sehingga Indonesia dapat menjadi negara maju dalam sepuluh tahun kemudian.

"Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia cukup bagus, enam hingga enam setengah persen per tahun. Tidak ada negara di dunia yang mampu memiliki pertumbuhan positif selama sepuluh tahun berturut-turut," katanya saat jadi pembicara dalam seminar pembangunan berkelanjutan di Universitas Peking, Beijing, Sabtu.

Menurut dia, jumlah masyarakat menengah Indonesia pun meningkat. "Angka masyarakat yang tidak lagi miskin juga telah mencapai 130 juta orang. Ini kan positif secara makro ekonomi. Namun, jika itu tidak ditopang birokrasi yang efektif dan efisien maka pertumbuhan ekonomi yang positif itu akan tidak ada artinya," tutur Dahlan.

Ia menekan, untuk menjadi negara maju, modern, diperlukan infrastruktur yang memadai. Namun, untuk membangunnya, terhambat oleh birokrasi yang panjang, berbelit. "Bayangkan, untuk membangun saja kita sulit, karena terhambat birokrasi. Bagaimana Indonesia dapat menjadi negara maju dan modern," ujarnya.

Dicontohkannya, rencana pembangunan monorel yang tersendat. "Saya pernah mengusulkan, karena ini menyangkut tiga wilayah yakni Jakarta, Bekasi dan Bogor maka perizinannya diserahkan saja ke masing-masing pemda. Tidak cukup hanya dari Jakarta saja. Tapi tidak jalan juga. Akhirnya tersendat," ungkap dia.

Jadi, tambah dia, birokrasi di Indonesia harus benar-benar efektif dan efisien dalam lima tahun ke depan. "Jika tidak, Indonesia akan gagal menjadi negara maju dan modern," kata Dahlan menegaskan. (*/ADT)

Pewarta: Oleh Rini Utami

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013