Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengalokasikan sejumlah bantuan dengan berat total 2,5 ton senilai Rp207 juta sebagai bentuk dukungan maksimal untuk penanganan bencana banjir di Bali.
Kepala Markas PMI Pusat Arifin M. Hadi di Jakarta, Jumat, mengatakan beberapa barang yang dikirim antara lain dukungan aset berupa satu kendaraan tangki air, 500 sarung, 500 kelambu, 200 hygiene kit, 50 family kit, 50 baby kit, serta 10 terpal 4x50 m. Bantuan itu dikirimkan dari Gudang Regional PMI di Gresik.
"Bantuan diperkirakan sampai di Markas PMI Provinsi Bali pada Jum’at (12/9) siang untuk selanjutnya akan dikelola dan didistribusikan oleh PMI kepada masyarakat terdampak sesuai dengan hasil asesmen atau penilaian kebutuhan yang di dapatkan di lapangan," kata Arifin.
Dia menjelaskan banjir di Bali pada 9-10 September 2025 telah menjadi perhatian banyak pihak, termasuk PMI. Karena itu pihaknya memberikan dukungan maksimal untuk pelayanan respon tanggap darurat bencana yang dilaksanakan PMI Bali.
Dalam keterangan yang sama, Kepala Markas PMI Bali Budi Suharjo menyampaikan pihaknya bersama PMI kabupaten/kota se-Bali berkolaborasi membantu korban banjir mulai dari asesmen, distribusi bantuan, distribusi air bersih, pelayanan ambulans, pelayanan dapur umum, sampai dengan pelayanan posko siaga banjir.
Pihaknya juga membuka Posko Siaga Banjir di Markas PMI Provinsi Bali di Jl. Trengguli I Mo. 27 Denpasar. "PMI juga menerima bantuan dari masyarakat untuk diteruskan kepada masyarakat terdampak," kata Budi.
Adapun kebutuhan mendesak dari masyarakat terdampak antara lain makanan, minuman, matras atau alas tidur, selimut, tarpaulin, pakaian layak pakai serta pelayanan kesehatan dan bantuan obat-obatan.
Dalam keterangan terpisah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyebutkan selama tiga hari terakhir pemerintah juga membentuk posko-posko pengungsian yang berangsur berkurang pengungsinya karena kondisi yang membaik.
Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, di Denpasar, Jumat, menyebutkan adapun posko pengungsian hingga saat ini ada di Denpasar dengan 186 pengungsi tersebar di enam pos dan di Jembrana 250 pengungsi tersebar di dua pos.
Dia mencatat setidaknya hingga pukul 06.00 WITA jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia akibat banjir besar di Bali mencapai 18 orang.
“Total meninggal dunia 18 orang, dari Kota Denpasar 12, Kabupaten Gianyar tiga, Kabupaten Jembrana dua, dan Kabupaten Badung satu orang,” kata
Di luar 18 korban dari seluruh Bali itu, kata dia, masih ada dua korban lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan.
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025