Denpasar (Antara Bali) - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Bali ditantang untuk menyampaikan arah pembangunan Pulau Dewata ke depan dalam debat yang digelar dan disiarkan langsung oleh stasiun televisi TV One, Sabtu malam.

Acara debat yang bertajuk "Debat Pemilukada Bali" itu digelar di Hotel Aston Denpasar, dengan menghadirkan dua panelis yakni pengamat ekonomi politik Dr Ichsanuddin Noorsy dan pengamat hukum adat Bali Prof Dr Wayan P Windia.

Mengawali debat, kedua panelis meminta kedua cagub untuk menyampaikan visi dan misi, serta arah pembangunan jika nanti terpilih pada Pilkada Bali 15 Mei 2013. Seperti diketahui, Pilkada Bali diikuti oleh dua pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yakni psangan nomor urut 1, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dan pasangan nomor urut 2 Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta

Puspayoga sebagai cagub nomor urut 1 mengatakan visinya akan membangun Bali berbasis kabupaten/kota. Sedangkan misinya dalah mempercepat pemerataan pembangunan di Bali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali, dan memperkuat posisi desa pakraman (desa adat) sebagai benteng budaya Bali.

"Seorang gubernur harus mampu membuat perubahan dalam manajemen tata kelola pemerintahan dengan melaksanakan pembangunan berbasis kabupaten/kota. Perubahan ini agar ketimpangan di tingkat kabupaten/kota tak semakin melebar. Ke depan, saya lebih setuju kalau pemerintah provinsi punya uang supaya tidak hanya ditabung di bank tetapi digunakan untuk perbaikan infrastruktur pendidikan, kesehatan dan jalan," kata Puspayoga.

Ichsanuddin Noorsy sebagai panelis kemudian menanyakan seberapa parah kerusakan infrastruktur di Bali, mengapa harus diberikan dana ke kabupaten/kota dan sistemnya seperti apa? Sedangkan Wayan P Windia menanyakan langkah konkret penguatan desa pakraman.

Terhadap pertanyaan itu, ditanggapi Puspayoga akan diberikan Bantuan Keuangan Khususs kepada kabupaten/kota. Ia menyebut di beberapa kabupaten seperti Karangasem, Buleleng, dan Tabanan masih banyak jalan yang rusak. Sedangkan penguatan desa pakraman dilakukan dengan tak lagi meminta lima persen keuntungan Lembaga Perkreditan Desa ke Pemprov Bali.

Sementara itu Pastika sebagai cagub nomor urut 2, menyampaikan visi menuju Bali Mandara, yakni Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera. Pastika berjanji akan melanjutkan program Bali Mandara jilid kedua. Untuk mewujudkan itu diperlukan upaya realistis, aplikatif dan terukur, ia pun sudah menyiapkan dalam program-program di 12 bidang.

Prof Wayan P Windia menyoroti mengapa Pastika menjadikan pendidikan dan keamanan menjadi dua bidang yang diunggulkan dari 12 bidang yang ada dan langkah konkret yang dilakukan.

"Bidang pendidikan dan kesehatan, serta keamanan harus jadi tumpuan karena Bali bertumpu di sektor pariwisata. Langkah konkretnya, kami mencoba menaati peraturan UU Sisdiknas dengan anggaran pendidikan minimal 20 persen, beasiswa miskin dari SD hingga SMK, beasiswa Fakultas Kedokteran, dan beasiswa yang langka peminat, membangun sarana prasarana sekolah serta akan membangun sekolah unggulan di Bangli dan Karangasem," jawab Pastika.

Kemudian Ichsanuddin Noorsy menanyakan kepada Pastika upaya memeratakan ekonomi masyarakat Bali. Terhadap pertanyaan tersebut, Pastika menyebut telah dikembangkan program ekonomi kerakyatan dengan meluncurkan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara pada tahun 2012.

"Program ini diberikan pada desa yang kemiskinan di atas 35 persen berupa modal kerja dan bantuan ekonomi produktif sebesar Rp1 miliar 20 juta. Dengan bantuan tersebut, masyarakat bisa menganyam dan beternak sehingga perlahan akan keluar dari kemiskinannya," ucap Pastika. (LHS)

Pewarta: Oleh: Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013