Denpasar (Antara Bali) - Drs I Ketut Sumadi MPar, dosen Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Bali berhasil meraih gelar doktor pada program studi kajian budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Ia lulus setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul "Modal Budaya sebagai Dasar Pengembangan Pariwisata di Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung", di hadapan tim penguji beranggotakan tujuh orang dipimpin Prof Dr I Made Suastika, di Denpasar, Kamis.

Ketut Sumadi tercatat sebagai doktor yang ke-49 yang telah berhasil dicetak Program Pascasarjana Unud, kata Prof Dr I Wayan Ardika MA, salah seorang tim penguji yang juga promotor bagi promovendus.

Pria kelahiran Batuyang, Gianyar, 1962 itu, dinilai sangat tekun dan ulet dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada program pascasarjana, termasuk merampungkan penelitian yang dilakukan di kawasan wisata Kuta.

"Gelar doktor yang diraih bukan merupakan segala-galanya, namun merupakan awal dalam mengabdikan diri pada iptek dan kepentingan masyarakat luas," ujar Prof Ardika seraya mengingatkan, dalam mengabdikan diri setiap orang perlu lebih memperhatian faktor kesehatan.

Hal itu diingatkan karena I Ketut Sumadi sempat tertunda dalam mempertahankan disertasinya karena sakit dan harus menjalani perawatan yang cukup lama di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.

Suami dari Ni Ketut Tirtawati itu dalam mempertahankan disertasinya setebal 66 halaman dicerca dengan berbagai pertanyaan oleh tim penguji yang kebanyakan guru besar.

Ayah dari I Gede Titah Pratyaksa dan I Made Sukma Manggala itu, dengan persiapan yang matang dapat menjawab berbagai pertanyaan tim penguji dan dinyatakan berhak menyandang gelar doktor dengan predikat yang sangat memuaskan.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010