Nusa Dua (Antara Bali) - Sistem transportasi di negara-negara Asia pada masa mendatang mengarah pada pola "3 Zeros", yaitu tidak memberikan toleransi pada kemacetan, polusi, dan kecelakaan lalu lintas.
"Untuk mewujudkan tujuan itu sangatlah penting bagi kita untuk menjalin kerja sama lebih erat antarnegara dalam memajukan visi bersama, berbagi keahlian, dan pengalaman ," kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat membuka Pertemuan Regional Ke-7 Forum Transportasi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan di Asia dan Konsultasi Global Pasca-Agenda Pembangunan Tahun 2015 di Nusa Dua, Selasa.
Mangindaan mengajak para delegasi perwakilan dari 24 negara di Asia dan organisasi internasional untuk mengimplementasikan kebijakan dan program pendorong transportasi yang sesuai untuk melindungi warga negara, lingkungan, dan kekayaan alam tanpa kehilangan keberlanjutan sosial ekonomi.
Senada dengan Mangindaan, Direktur Pusat Pembangunan Regional PBB (UNCRD) Chikako Takase mengatakan bahwa negara-negara di kawasan Asia telah mengalami pembangunan sosial dan ekonomi yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Sektor transportasi sebagai salah satu faktor pendukung utama dalam pembangunan ikut terdongkrak dengan pesatnya perkembangan pembangunan itu.
Akibatnya banyak tantangan dalam hal kerusakan lingkungan sebagai akibat dari kemajuan yang sangat pesat dan dalam mewujudkan sistem transportasi yang aman, nyaman, ramah lingkungan dan terjangkau.
Tantangan tersebut di antaranya banyaknya korban jiwa yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas yang dihadapi negara berkembang di kawasan Asia. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Untuk mewujudkan tujuan itu sangatlah penting bagi kita untuk menjalin kerja sama lebih erat antarnegara dalam memajukan visi bersama, berbagi keahlian, dan pengalaman ," kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat membuka Pertemuan Regional Ke-7 Forum Transportasi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan di Asia dan Konsultasi Global Pasca-Agenda Pembangunan Tahun 2015 di Nusa Dua, Selasa.
Mangindaan mengajak para delegasi perwakilan dari 24 negara di Asia dan organisasi internasional untuk mengimplementasikan kebijakan dan program pendorong transportasi yang sesuai untuk melindungi warga negara, lingkungan, dan kekayaan alam tanpa kehilangan keberlanjutan sosial ekonomi.
Senada dengan Mangindaan, Direktur Pusat Pembangunan Regional PBB (UNCRD) Chikako Takase mengatakan bahwa negara-negara di kawasan Asia telah mengalami pembangunan sosial dan ekonomi yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Sektor transportasi sebagai salah satu faktor pendukung utama dalam pembangunan ikut terdongkrak dengan pesatnya perkembangan pembangunan itu.
Akibatnya banyak tantangan dalam hal kerusakan lingkungan sebagai akibat dari kemajuan yang sangat pesat dan dalam mewujudkan sistem transportasi yang aman, nyaman, ramah lingkungan dan terjangkau.
Tantangan tersebut di antaranya banyaknya korban jiwa yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas yang dihadapi negara berkembang di kawasan Asia. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013