Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Dr Warsito P Taruno memublikasikan hasil temuannya berupa alat pemindai aktivitas otak pada simposium internasional di San Francisco, Amerika Serikat.

"Alat tersebut diberi nama '4D Brain Activity Scanner' berbasis 'electrical capacitance volume tomography'/ECVT atau tomografi kapasitansi listrik berbasis medan listrik statis," kata Humas Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Drs Mu'arif kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Warsito, peneliti yang menyelesaikan doktor di Universitas Shizuoka, Jepang itu, menggunakan ECVT untuk mengukur sinyal listrik yang dihasilkan dari aktivitas otak manusia dan merekonstruksi citra volumetrik dari aktivitas otak.

"Ini adalah teknologi pertama di dunia yang bisa melakukan pemindaian terhadap aktivitas otak manusia secara '4D' dan 'real time' yang bisa digunakan untuk membantu melakukan studi terhadap otak manusia (neuroscience) dan menangkap abnormalitas yang terjadi pada otak manusia yang disebabkan oleh berbagai gangguan, seperti
epilepsi, dan penyakit alzheimer," katanya.

Temuan tersebut telah dipatenkan di lembaga paten dunia WIPO/PTO tahun 2006.

Mu'arif menjelaskan, "International Symposium on Biomedical Imaging" yang diselenggarakan oleh "Institute of Electrical and Electronics Engineers" (IEEE) dan berlangsung di San Francisco, AS, dari 7-11 April 2013 itu adalah ajang tahunan publikasi pengembangan teknologi terkini dalam bidang pencitraan medis dan diagnostik, yang diorganisir oleh dua asosiasi ilmuwan dan teknolog di bidang teknologi kesehatan dan "signal processing" di bawah IEEE. (*/ADT)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013