Malang (Antara Bali) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Kota Malang, Jawa Timur, Herman Soemarjono menyatakan kota itu sudah mulai kelebihan hotel, sehingga pembangunannya harus dibatasi.
"Memang, pada saat akhir pekan atau liburan panjang, okupansinya cukup tinggi, bahkan banyak yang tidak kebagian kamar. Tapi, okupansi hariannya sangat rendah," katanya di Malang, Rabu.
Ia mengemukakan okupansi harian hotel di daerah itu masih di bawah 51 persen, sehingga masih belum perlu ada pembangunan hotel baru, bahkan pertumbuhannya harus mulai dibatasi.
Menurut dia, ada banyak dampak negatif bila terjadi kelebihan jumlah kamar hotel atau penginapan, di antaranya adalah kemungkinan munculnya persaingan tidak sehat dan hotel-hotel lama tidak akan sanggup bersaing, terutama hotel-hotel kelas melati. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Memang, pada saat akhir pekan atau liburan panjang, okupansinya cukup tinggi, bahkan banyak yang tidak kebagian kamar. Tapi, okupansi hariannya sangat rendah," katanya di Malang, Rabu.
Ia mengemukakan okupansi harian hotel di daerah itu masih di bawah 51 persen, sehingga masih belum perlu ada pembangunan hotel baru, bahkan pertumbuhannya harus mulai dibatasi.
Menurut dia, ada banyak dampak negatif bila terjadi kelebihan jumlah kamar hotel atau penginapan, di antaranya adalah kemungkinan munculnya persaingan tidak sehat dan hotel-hotel lama tidak akan sanggup bersaing, terutama hotel-hotel kelas melati. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013