Ambon (Antara Bali) - Kuota 22.000 kursi yang disediakan pemerintah Amerika Serikat untuk masyarakat Indonesia yang ingin belajar di "negara Paman Sam" tersebut belum terisi penuh, kata Konsuler Konsulat Jenderal AS Chris Santoro.

"Belum memenuhi jumlah yang diharapkan, karena sampai saat ini baru 8.210 orang Indonesia yang belajar di AS," katanya saat dihubungi dari Ambon, Sabtu.

Ia menjelaskan, penyediaan 22 ribu kursi bagi orang Indonesia itu merupakan salah satu bentuk dari hubungan kerja sama antara pemerintah AS dan pemerintah Indonesia di bidang pendidikan.

Disinggung tentang orang asal Indonesia bagian timur yang berlajar di AS saat ini, Chris menyatakan sedikit sekali.

"Kebanyakan atau bisa dikatakan 90 persen berasal dari Pulau Jawa dan Bali.  Hal ini terlihat dari jumlah permintaan pembuatan visa pelajar di Konjen AS di Surabaya.

Sebelumnya, Public Affairs Officer Konjen AS Andrew M. Veveiros, saat berada di Kota Ambon beberapa hari lalu dalam rangka rencana pembukaan "American Corner" di Universitas Pattimura (Unpatti), menyatakan harapan agar masyarakat asal Maluku mau belajar di negaranya. (*/ADT)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013