Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Bali mengantisipasi permasalahan kesehatan di kalangan petugas pemungutan suara (PPS) dalam Pilkada 2024 di daerah itu dengan menerjunkan petugas yang siaga pada beberapa wilayah hingga pelosok desa.
"Sesuai kebijakan, kami siaga dari pagi sampai pukul 19.00 Wita saat pencoblosan yang dibagi dua kloter dengan dua petugas di masing-masing kloter," kata petugas kesehatan Bidan Desa Jinengdalem Gusti Ayu Sugiharta di Singaraja, Buleleng-Bali, Rabu
Ia mengatakan, petugas kesehatan di desa juga terus berkoordinasi dengan pihak puskesmas di daerah itu dan menyediakan layanan untuk "on call" pada Puskesmas masing-masing kecamatan wilayah desa binaannya selama 24 jam.
Menurut dia, petugas kesehatan berperan aktif dalam upaya mengecek kondisi kesehatan petugas KPPS selama melaksanakan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu, berupa cek tensi, pemberian vitamin dan pertolongan pertama jika ada petugas yang mengalami pusing atau kondisi kesehatan lainnya.
"Tadi ada dua KPPS yang ke sini dengan keluhan pusing karena tadi malam tidak bisa tidur sehingga kami memberikan tindakan medis sesuai standar operasional prosedur (SOP) kami," katanya.
Sementara itu, Perbekel Desa Jinengdalem, Ketut Mas Budarma sangat mengapresiasi adanya petugas kesehatan di wilayahnya saat pencoblosan karena di desanya ada sembilan tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di lima dusun dengan total sebanyak 63 petugas KPPS ditambah PPS Desa.
Pihaknya berharap tidak ada petugas yang sakit dalam menjalankan tugas dalam Pemilukada serentak ini sehingga penyelenggaraan pemungutan suara sampai selesai berjalan dengan lancar.
"Antisipasi sangat kita perlukan dimana para petugas merupakan garda terdepan menggelar pesta demokrasi ini. Apapun hasilnya situasi di Buleleng tetap aman, kondusif dan lancar," tutupnya.
"Sesuai kebijakan, kami siaga dari pagi sampai pukul 19.00 Wita saat pencoblosan yang dibagi dua kloter dengan dua petugas di masing-masing kloter," kata petugas kesehatan Bidan Desa Jinengdalem Gusti Ayu Sugiharta di Singaraja, Buleleng-Bali, Rabu
Ia mengatakan, petugas kesehatan di desa juga terus berkoordinasi dengan pihak puskesmas di daerah itu dan menyediakan layanan untuk "on call" pada Puskesmas masing-masing kecamatan wilayah desa binaannya selama 24 jam.
Menurut dia, petugas kesehatan berperan aktif dalam upaya mengecek kondisi kesehatan petugas KPPS selama melaksanakan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu, berupa cek tensi, pemberian vitamin dan pertolongan pertama jika ada petugas yang mengalami pusing atau kondisi kesehatan lainnya.
"Tadi ada dua KPPS yang ke sini dengan keluhan pusing karena tadi malam tidak bisa tidur sehingga kami memberikan tindakan medis sesuai standar operasional prosedur (SOP) kami," katanya.
Sementara itu, Perbekel Desa Jinengdalem, Ketut Mas Budarma sangat mengapresiasi adanya petugas kesehatan di wilayahnya saat pencoblosan karena di desanya ada sembilan tempat pemungutan suara (TPS) tersebar di lima dusun dengan total sebanyak 63 petugas KPPS ditambah PPS Desa.
Pihaknya berharap tidak ada petugas yang sakit dalam menjalankan tugas dalam Pemilukada serentak ini sehingga penyelenggaraan pemungutan suara sampai selesai berjalan dengan lancar.
"Antisipasi sangat kita perlukan dimana para petugas merupakan garda terdepan menggelar pesta demokrasi ini. Apapun hasilnya situasi di Buleleng tetap aman, kondusif dan lancar," tutupnya.
Sebelumnya, untuk menjaga kelancaran Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur dan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng sampai tahap pleno di kecamatan masing-masing wilayah di Kabupaten Buleleng, Pemerintah
Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan menyiagakan petugas kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes sebagai antisipasi petugas KPPS yang mengalami sakit.
Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kesehatan menyiagakan petugas kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes sebagai antisipasi petugas KPPS yang mengalami sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024